Kompas TV internasional kompas dunia

Korban Tewas Bom Maulid Nabi Pakistan Naik Jadi 54 Orang, Kelompok Teroris ISIS Dituding Pelakunya

Kompas.tv - 30 September 2023, 17:27 WIB
korban-tewas-bom-maulid-nabi-pakistan-naik-jadi-54-orang-kelompok-teroris-isis-dituding-pelakunya
Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di barat daya Pakistan saat warga merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW naik menjadi 54 setelah dua pasien yang luka parah meninggal dalam semalam di rumah sakit, kata pejabat Pakistan hari Sabtu, (30/9/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

QUETTA, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di barat daya Pakistan saat warga merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW naik menjadi 54. Penambahan jumlah korban tewas ini setelah dua pasien yang luka parah meninggal dalam semalam di rumah sakit, kata pejabat Pakistan, Sabtu (30/9/2023).

Seorang atau beberapa pelaku meledakkan diri mereka sendiri hari Jumat di tengah kerumunan di distrik Mastung. Ini adalah salah satu serangan paling mematikan yang menargetkan warga sipil di Pakistan dalam beberapa bulan terakhir. Hampir 70 orang terluka, termasuk lima yang masih dalam kondisi sangat kritis, kata otoritas, seperti dilaporkan oleh Associated Press.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab, namun kecurigaan jatuh pada afiliasi regional kelompok ISIS, yang mengeklaim serangan bom mematikan sebelumnya di sekitar Pakistan.

ISIS melakukan serangan beberapa hari sebelumnya di area yang sama setelah salah satu komandannya tewas di sana. Juga hari Jumat, ledakan melanda sebuah masjid yang terletak di dalam kompleks kantor polisi di Hangu, sebuah distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa bagian barat laut, menewaskan setidaknya lima orang dan melukai tujuh lainnya.

Pejabat mengatakan dua pelaku bom bunuh diri mendekati masjid kantor polisi. Penjaga menembak mati salah satu dari mereka, tetapi yang lain berhasil mencapai masjid dan meledakkan diri. Bangunan dari bata lumpur runtuh dengan sekitar 40 orang di dalamnya, kata pejabat.

Belum ada penangkapan yang dilakukan terkait serangan bom di Mastung hari Jumat, kata Jawed Lehri, kepala polisi daerah tersebut.

Serangan terjadi di area terbuka dekat sebuah masjid di mana sekitar 500 umat berkumpul setelah salat Jumat untuk sebuah prosesi merayakan kelahiran nabi, sebuah perayaan yang dikenal sebagai Milad-un-Nabi.

Sebagian besar korban tewas telah dimakamkan di pemakaman setempat dan lainnya dikirim ke kampung halaman, kata Lehri. Bagian tubuh yang ditemukan di lokasi bom sedang dilakukan tes DNA untuk menentukan apakah milik pelaku atau pelaku yang dicurigai, katanya.

Baca Juga: Serangan Bom Berganda saat Maulid Nabi di Pakistan, 52 Tewas saat Pawai, 5 Tewas Dibom di Masjid

Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di barat daya Pakistan saat warga merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW naik menjadi 54 setelah dua pasien yang luka parah meninggal dalam semalam di rumah sakit, kata pejabat Pakistan hari Sabtu, (30/9/2023). (Sumber: AP Photo)

Mir Ali Mardan Domki, kepala menteri pelaksana provinsi Baluchistan mengatakan kepada wartawan bahwa semua indikasi dari penyelidikan sejauh ini menunjukkan bahwa serangan itu adalah bom bunuh diri. Para penyelidik kontra-terorisme sedang bekerja untuk mencapai kesimpulan yang akan segera diumumkan, katanya.

"Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap para teroris ini dan tidak akan membiarkan mereka bermain dengan nyawa orang yang tak bersalah," ujar Domki. Pemerintah bermaksud memindahkan pasien yang luka parah ke Karachi untuk perawatan yang lebih baik, dan semua yang terluka serta keluarga korban akan menerima kompensasi finansial, katanya.

Di Mastung, warga menutup bisnis mereka untuk berduka atas korban. Di bagian lain Pakistan, ada demonstrasi menentang serangan tersebut.

Di kota Lahore, anggota Majlis-e-Ulema Nizamia, sebuah lembaga keagamaan, berkumpul di depan pers mengutuk serangan tersebut. Menghadapi kerumunan, Maulana Abdus Sattar Saeedi menuntut agar pemerintah segera bertindak melawan mereka yang terlibat dalam tindakan mengerikan di Mastung dan Hangu.

Presiden Arif Alvi, Perdana Menteri Anwar-ul-Haq Kakar, menteri kabinet, mantan anggota parlemen, kepala partai politik, kelompok sosial dan keagamaan, serta anggota masyarakat sipil juga secara luas mengutuk serangan dan kehilangan nyawa yang berharga.

Anggota Dewan Keamanan PBB juga mengutuk "serangan teroris bom bunuh diri yang biadab dan pengecut di Pakistan" dan "menekankan perlunya memegang para pelaku, penyelenggara, pendana, dan sponsor tindakan terorisme yang tercela ini bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan," menurut pernyataan.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan serangan-serangan seperti itu "menunjukkan bahwa teroris tidak memiliki tujuan lain selain menciptakan perpecahan di antara umat Islam," menurut pernyataan yang dilaporkan oleh TV negara.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Islamabad mengunggah pernyataan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, yang mengatakan, "Rakyat Pakistan layak berkumpul dan merayakan keyakinan mereka tanpa ketakutan akan serangan teror."


 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x