Kompas TV internasional kompas dunia

Dituding Jadi Diplomasi Perangkap Utang, Ini Perjalanan Satu Dekade Prakarsa Sabuk dan Jalan China

Kompas.tv - 18 Oktober 2023, 08:25 WIB
dituding-jadi-diplomasi-perangkap-utang-ini-perjalanan-satu-dekade-prakarsa-sabuk-dan-jalan-china
Xi Jinping pada acara konferensi Prakarsa Sabuk dan Jalan China tahun 2019. Belt and Road Initiative atau Prakarsa Sabuk Jalan China tampaknya akan menjadi lebih kecil dan ramah lingkungan setelah satu dekade proyek besar yang meningkatkan perdagangan tetapi meninggalkan utang besar dan memunculkan keprihatinan lingkungan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BEIJING, KOMPAS.TV - Belt and Road Initiative atau Prakarsa Sabuk Jalan China tampaknya akan menjadi lebih kecil dan ramah lingkungan. Ini setelah satu dekade proyek besar yang meningkatkan perdagangan tetapi meninggalkan utang besar dan memunculkan keprihatinan lingkungan itu berjalan.

Pertemuan besar ini dihadiri tokoh-tokoh kelas berat dunia, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban, Presiden Argentina Alberto Fernandez, dan Presiden Kenya William Ruto.

Perubahan ini terjadi saat para pemimpin dari berbagai negara berkembang berkumpul di Beijing minggu ini untuk forum yang diselenggarakan oleh pemerintah China yang dikenal sebagai BRI, sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press, Selasa (17/10/2023).

Inisiatif ini berhasil membangun pembangkit listrik, jalan, jalan kereta api, dan pelabuhan di seluruh dunia, memperdalam hubungan China dengan Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah, bagian penting dari upaya Presiden China Xi Jinping untuk membawa China berperan lebih besar dalam urusan global.

Baca Juga: Jokowi Bertolak ke China Pagi Ini, Bakal Bertemu Xi Jinping dan Hadiri KTT Belt and Road


Apa itu Belt and Road Initiative?

Dikenal dengan "One Belt, One Road" dalam bahasa Tionghoa, Inisiatif Belt and Road dimulai sebagai program bagi perusahaan-perusahaan China untuk membangun transportasi, energi, dan infrastruktur lainnya di luar negeri yang didanai oleh pinjaman bank pembangunan China.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan perdagangan dan ekonomi dengan memperbaiki hubungan China dengan seluruh dunia dalam versi abad ke-21 dari rute perdagangan Jalur Sutra dari China ke Timur Tengah dan hingga ke Eropa.

Xi mengungkapkan konsep ini dalam bentuk yang lebih luas saat kunjungannya ke Kazakhstan dan Indonesia tahun 2013, dan mengambil bentuk dalam beberapa tahun berikutnya, mendorong pembangunan proyek-proyek besar mulai dari jalur kereta api di Kenya dan Laos hingga pembangkit listrik di Pakistan dan Indonesia.

Seberapa Besar Inisiatif Belt and Road atau Inisiatif Sabuk Jalan?

Sebanyak 152 negara menandatangani perjanjian BRI dengan China, meskipun Italia, satu-satunya negara Eropa Barat yang melakukannya, diperkirakan akan keluar saat saat perpanjangan dilakukan pada Maret tahun depan.

"Italia mengalami kerugian bersih," kata Alessia Amighini, seorang analis dari ISPI, sebuah lembaga pemikir Italia, karena defisit perdagangan dengan China lebih dari dua kali lipat sejak Italia bergabung pada tahun 2019.

China menjadi pembiaya utama proyek pembangunan di bawah BRI, setara dengan Bank Dunia. Pemerintah China mengatakan inisiatif ini telah meluncurkan lebih dari 3.000 proyek dan menggerakkan hampir $1 triliun investasi.

China mengisi kesenjangan yang ditinggalkan saat pemberi pinjaman lain beralih ke bidang seperti kesehatan dan pendidikan dan menjauh dari infrastruktur setelah mendapat kritik karena dampak proyek-proyek besar pada lingkungan dan masyarakat setempat, kata Kevin Gallagher, direktur Boston University Global Development Policy Center.

Proyek-proyek yang didanai oleh China juga menghadapi kritik serupa, mulai dari pemindahan penduduk hingga penambahan jumlah gas rumah kaca yang memengaruhi iklim.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x