Kompas TV internasional kompas dunia

47 Tewas akibat Banjir Bandang Danau Glasial di India, 150 Masih Hilang

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 21:15 WIB
47-tewas-akibat-banjir-bandang-danau-glasial-di-india-150-masih-hilang
Bangunan dan kendaraan di kota Rangpo, negara bagian Sikkim di kawasan Himalaya India terendam banjir akibat meluapnya danau glasial. Foto diambil pada Jumat (6/10/2023). (Sumber: Prakash Adhikari/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

GANGTOK, KOMPAS.TV - Operasi pencarian dan penyelamatan pasca-banjir bandang di kawasan Himalaya, India masih berlangsung dan petugas menemukan enam jenazah baru pada Sabtu (7/10/2023). Korban jiwa banjir di Rangpo, negara bagian Sikkim, India ini tercatat sejumlah 47 orang hingga berita ini diturunkan.

Setidaknya 150 orang masih hilang akibat banjir bandang yang menembus bendungan di timur laut India ini. Ribuan orang pun mesti mengungsi akibat banjir.

Baca Juga: Kronologi 23 Tentara India Hilang Terseret Banjir Bandang Dahsyat di Pegunungan Himalaya

Banjir bandang tersebut bermula pada Rabu (4/10) dini hari waktu setempat. Danau glasial meluap diperkirakan karena hujan lebat dan menyebabkan bendungan PLTA di negara bagian Sikkim bocor.

Air es pun membanjiri permukiman di lembah di bawah PLTA, menewaskan dan menghanyutkan banyak orang. Kepolisian setempat menyebut korban hanyut hingga negara bagian Bengali Barat dan Bangladesh.

Kalangan pakar menduga banjir bandang yang melanda Sikkim, India ini didorong oleh hujan lebat dan gempa dengan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang negara tetangga India, Nepal pada Selasa (3/10), sehari sebelum kejadian.

Bencana banjir dan tanah longsor umum terjadi di kawasan Himalaya India pada musim hujan antara Juni hingga September. Ilmuwan menyebut bencana semakin sering terjadi karena pemanasan global berkontribusi terhadap mencairnya gletser Himalaya.

Sebuah laporan International Center for Integrated Mountain Development menyebut volume gletser Himalaya dapat berkurang hingga 80 persen jika pemanasan global tidak terkontrol.

Baca Juga: BMKG: Lapisan Es di Puncak Jaya Papua akan Hilang pada 2025 Akibat Pemanasan Global


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x