Kompas TV internasional kompas dunia

Kronologi 23 Tentara India Hilang Terseret Banjir Bandang Dahsyat di Pegunungan Himalaya

Kompas.tv - 4 Oktober 2023, 13:41 WIB
kronologi-23-tentara-india-hilang-terseret-banjir-bandang-dahsyat-di-pegunungan-himalaya
Lokasi hilangnya 23 prajurit Angkatan Darat India yang terseret banjir bandang  akibat hujan lebat melanda lembah terpencil di negara bagian Sikkim bagian timur laut, Rabu (4/10/2023). (Sumber: The Hindu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

GUWAHATI, KOMPAS.TV - Angkatan Darat India mengumumkan 23 prajurit mereka hilang terseret banjir bandang dahsyat. Banjir terjadi setelah hujan lebat melanda lembah terpencil di negara bagian Sikkim bagian timur laut yang bergunung-gunung.

"Hujan lebat yang datang tiba-tiba di sekitar Danau Lhonak di Sikkim Utara, mengakibatkan banjir bandang dahsyat di Sungai Teesta, 23 personel dilaporkan hilang dan beberapa kendaraan dilaporkan tenggelam di dalam lumpur. Operasi pencarian masih berlangsung," kata pernyataan dari angkatan darat, seperti laporan Arab News, Rabu (4/10/2023).

Daerah terpencil ini Himalaya yang berdekatan dengan perbatasan India dengan Nepal, dan Danau Lhonak terletak di dasar sebuah gletser di puncak-puncak bersalju yang mengelilingi Kangchenjunga, gunung tertinggi ketiga di dunia.

Angkatan darat India mengatakan air bah dari bendungan Chungthang di hulu sungai membuat sungai tersebut lebih tinggi 4,5 meter dari ketinggian normal.

Sebuah video yang dirilis juru bicara angkatan darat India menunjukkan aliran air coklat yang deras menghantam lembah yang dipenuhi hutan, dengan jalan-jalan yang terbawa dan tiang listrik yang tercabut.

Banjir bandang adalah hal yang umum selama musim hujan, yang dimulai pada bulan Juni dan biasanya berakhir di subkontinen India pada akhir September. Pada bulan Oktober, hujan musim hujan yang paling deras biasanya sudah berakhir.

Para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan keparahan banjir kilat ini.

Baca Juga: Bayi di India Lahir dengan 26 Jari, Keluarga Gembira karena Dianggap Titisan Dewi

Kolase foto lokasi banjir bandang di lembah terpencil di negara bagian Sikkim bagian timur laut India, Rabu (4/10/2023). (Sumber: Jagran English)

Foto-foto lain yang dibagikan oleh angkatan darat menunjukkan air merendam lantai pertama bangunan, dan mengalir di sepanjang jalan di sebuah kota dengan hanya ujung sebuah derek konstruksi kecil yang terlihat menjulang.

Media setempat menampilkan Ketua Menteri Sikkim, Prem Singh Tamang, yang memegang payung saat hujan lebat dan berbicara dengan pejabat-pejabat tentang banjir di kota Singtam, lebih hilir dari tempat prajurit hilang.

Musim hujan terjadi ketika panas musim panas memanaskan daratan subkontinen, menyebabkan udara naik dan menarik angin Samudera Hindia yang lebih sejuk, yang kemudian menghasilkan hujan dengan volume besar.

Tetapi musim hujan juga membawa destruksi setiap tahun dalam bentuk tanah longsor dan banjir.


 

Melelehnya gletser-gletser Himalaya meningkatkan volume air sementara pembangunan yang tidak diatur di daerah-daerah yang rentan terhadap banjir memperparah kerusakan.

Menurut laporan yang dirilis pada Juni oleh International Center for Integrated Mountain Development (ICIMOD), gletser-gletser Himalaya menghilang 65 persen lebih cepat dari tahun 2011 hingga 2020 dibandingkan dengan dekade sebelumnya.

Berdasarkan tren emisi saat ini, gletser-gletser tersebut bisa kehilangan hingga 80 persen dari volume saat ini pada akhir abad ini, demikian laporan tersebut menyampaikan.



Sumber : Arab News


BERITA LAINNYA



Close Ads x