Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Dinilai Tak Akan Mampu Menang Perang, Intelijen Kiev Desak Perundingan dengan Rusia

Kompas.tv - 3 Mei 2024, 16:07 WIB
ukraina-dinilai-tak-akan-mampu-menang-perang-intelijen-kiev-desak-perundingan-dengan-rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

KIEV, KOMPAS.TV - Seorang pejabat senior intelijen Ukraina meyakini negaranya tak akan mampu menang perang melawan Rusia dan mendesak dilakukan perundingan dengan Moskow.

Ia menilai pembicaraan dengan Rusia perlu dilakukan untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berulang kali menepis kemungkinan melakukan pembicaraan dengan Kremlin.

Baca Juga: AS Diledek Pemimpin Bangladesh atas Penangkapan Demonstran Pro-Palestina: Ini Bagian Demokrasi?

Dekrit yang dikeluarkan Zelenskyy setelah Rusia secara resmi menduduki empat wilayah Ukraina pada 2022, juga membuat kemungkinan untuk bernegosiasi menjadi tak mungkin terjadi.

Meski begitu, Wakil Ketua Direktorat Intelijen Militer HUR Ukraina, Mayor Jenderal Vadym Skibitsky, dalam wawancara dengan The Economist, Kamis (2/5/2024), menilai pembicaraan sangat diperlukan.

“Mayjen Skibitsky mengatakan ia tak melihat kemungkinan Ukraina menang perang sendirian,” tulis majalah tersebut, dilansir dari The Strait Times.

“Meski jika mereka mampu mendorong pasukan Rusia kembali ke perbatasan, itu tak akan mengakhiri perang,” lanjut The Economist.

Menurut Skibitsky, perang seperti itu hanya bisa diakhiri dengan perjanjian.

“Saat ini kedua belah pihak sedang berebut posisi yang paling menguntungkan menjelang kemungkinan pembicaraan,” tulis media itu.

“Namun menurut perkiraannya, negosiasi yang bermakna baru bisa dimulai paling cepat pada paruh kedua 2025."

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga mengungkapkan pemikiran yang sama dengan Skibitsky, dalam wawancara yang berbeda.

Ia mengatakan tujuan dari pertemuan perdamaian yang dilakukan di Swiss, Juni nanti, adalah untuk menyatukan negara yang memiliki prinsip sama, dan pendekatan yang akan dibangun pada upaya selanjutnya.

Baca Juga: Israel Kebakaran Jenggot Turki Hentikan Hubungan Perdagangan, Langsung Hina Erdogan

“Setelahnya, komunikasi dengan Rusia akan dilakukan, dan Rusia akan ambil bagian dalam pembicaraan. Karena Anda benar. Pada akhirnya, Anda tak bisa mengakhiri perang tanpa kedua pihak” ujarnya.

Rusia sendiri tak diundang dalam pertemuan di Swiss itu, karena dinilai tidak memiliki niat yang baik.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat senior Rusia lainnya, mengatakan Ukraina telah memblokade setiap usaha penyelesaian.


 




Sumber : The Strait Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x