Kompas TV internasional kompas dunia

Pemilu Presiden 2024 Panas dan Saling Cakar, Inilah Kandidat Presiden Amerika Serikat Tahun 2024

Kompas.tv - 23 Juni 2023, 04:05 WIB
pemilu-presiden-2024-panas-dan-saling-cakar-inilah-kandidat-presiden-amerika-serikat-tahun-2024
Seorang Ibu menggandeng anaknya usai pencoblosan Pilpres AS. Dengan waktu sekitar satu setengah tahun menuju Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024, lapangan kandidat calon presiden sudah hampir terbentuk dan mulai saling serang dan saling cakar satu-sama lain di tataran catatan kerja dan pandangan ke depan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Dengan waktu sekitar satu setengah tahun menuju Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024, lapangan kandidat calon presiden sudah hampir terbentuk dan mulai saling serang dan saling cakar satu-sama lain di tataran catatan kerja dan pandangan ke depan.

Mantan Presiden Donald Trump dan Gubernur Florida Ron DeSantis mendominasi awal persaingan dari Partai Republik, sementara kandidat lain mencari celah untuk melawannya. Di sisi lain, Presiden Joe Biden menghadapi beberapa penantang dari Partai Demokrat tetapi diperkirakan akan memastikan pencalonan partainya.

Berikut adalah daftar kandidat yang bersaing untuk pencalonan dari Partai Republik dan Partai Demokrat, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga: Kasus Hukum Trump Bisa Bikin Runyam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, Ini Penjelasannya

Mantan presiden Donald Trum mengumumkan kampanye ketiga untuk Gedung Putih pada 15 November di resornya, Mar-a-Lago, yang memaksa partai Republik untuk kembali memutuskan apakah mereka akan memajukan Donald Trump, kandidat yang menolak kekalahan tahun 2020 dan masih mendominasi lewat pidatonya. (Sumber: AP Photo)

Daftar Kandidat Partai Republik yang Saling Bersaing Sengit

Donald Trump

Mantan Presiden Donald Trum mengumumkan kampanye ketiga untuk Gedung Putih pada 15 November di resornya, Mar-a-Lago, yang memaksa Partai Republik untuk kembali memutuskan apakah akan memajukan Donald Trump, kandidat yang menolak menerima kekalahan pada 2020 dan masih mendominasi pidatonya.

Trump tetap sangat populer di kalangan Partai Republik, meskipun menjadi sejarah sebagai presiden pertama yang dua kali di-impeachment dan dituduh menghasut pemberontakan di Gedung Kongres pada 6 Januari 2021.

Dalam pidatonya saat itu Trump menyebut dirinya sebagai "presiden paling pro-kehidupan Amerika," dan tiga kali pencalonannya menghasilkan pengangkatan hakim konservatif di Mahkamah Agung yang membuka jalan untuk pembatalan putusan Roe v Wade, yang melegalkan aborsi di seluruh negeri selama hampir 50 tahun.

Reformasi peradilan pidana yang luas yang dia tandatangani tahun 2019 melonggarkan hukuman minimal wajib dan memberikan yurisdiksi lebih besar kepada para hakim dalam menghukum.

Pada bulan Maret, Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang didakwa secara pidana, menghadapi 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis dalam skema pembayaran uang tutup mulut. Sekarang dia menghadapi puluhan dakwaan terkait kelalaian dan penyimpanan dokumen rahasia negara.

Baca Juga: Mantan Wapres AS Mike Pence Resmi Daftar Pilpres 2024 Menantang Trump di Pencalonan Partai Republik

Gubernur Florida Ron DeSantis secara resmi meluncurkan kampanye Pemilihan Presiden 2024 pada 24 Mei melalui pengumuman di Twitter yang bermasalah, menggambarkan dirinya sebagai pesaing Republik yang seimbang untuk melawan Trump. (Sumber: AP Photo)

Ron DeSantis

Gubernur Florida Ron DeSantis secara resmi meluncurkan kampanye Pemilihan Presiden 2024 pada 24 Mei melalui pengumuman di Twitter. Dia menggambarkan dirinya sebagai pesaing dari Partai Republik yang seimbang untuk melawan Trump.

DeSantis membanggakan negaranya sebagai tempat "di mana gerakan kebangkitan politik politis 'woke' akhirnya mati," dan ia menempatkan kampanyenya pada keinginannya untuk membawa kebijakan konservatif yang ia dukung di Florida ke panggung nasional.

DeSantis dikenal karena pertengkaran dengan Disney atas penentangan raksasa hiburan tersebut terhadap sebuah undang-undang yang dikritik sebagai "Undang-undang Jangan Katakan Gay," yang melarang instruksi atau diskusi di kelas mengenai isu LGBTQ di sekolah umum di Florida untuk semua tingkatan.

Di bawah kepemimpinannya sebagai gubernur, negara bagian tersebut juga melarang aborsi setelah enam minggu kehamilan dan melarang perguruan tinggi negeri menggunakan dana federal atau negara bagian untuk program keberagaman.

Baca Juga: Trump Jadi Sasaran Amukan Eks Wapres Mike Pence Karena Cuitannya Membahayakan Orang dalam Capitol

Mantan Wakil Presiden Mike Pence resmi mengajukan pendaftaran Pemilu Presiden AS tahun 2024, Senin (5/6/2023), menantang mantan bosnya, Donald Trump, hanya dua tahun setelah masa jabatan mereka di Gedung Putih berakhir usai pemberontakan di Capitol AS yang secara langsung mengancam keselamatan nyawa Pence. (Sumber: New York Times)

Mike Pence

Mantan wakil presiden masa kepresidenan Donald Trump ini memulai kampanye menjadi presiden tahun 2024 pada 7 Juni di Iowa dengan kritik tajam terhadap Trump. Dia menuduh bos lamanya itu telah meninggalkan prinsip-prinsip konservatif, dan berargumen tindakan dan ketidakhadiran Trump pada 6 Januari merupakan pengabaian tugas.

Meskipun memuji prestasi "pemerintahan Trump-Pence," Pence mengatakan Trump membahayakan keluarga wakil presiden dan jiwa setiap orang di Gedung Kongres dengan memaksa massa mempercayai bahwa Pence punya kekuasaan untuk membatalkan hasil Pemilihan 2020.

Ia menghadapi pertarungan berat dalam partai di mana Trump tetap menjadi sosok yang paling dominan.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Umumkan Kembali Maju dalam Pemilihan Presiden 2024: Mari Kita Selesaikan Tugas Ini

Senator Carolina Selatan Tim Scott meluncurkan kampanyenya pada 22 Mei di kota kelahirannya, North Charleston, dengan pesan yang optimistis dan penuh kasih sayang, sangat berbeda dibanding kandidat lain dalam pertarungan kekuasaan ini. (Sumber: AP Photo)

Tim Scott

Senator Carolina Selatan Tim Scott meluncurkan kampanyenya pada 22 Mei di kota kelahirannya, North Charleston, dengan pesan yang optimistis dan penuh kasih sayang, sangat berbeda dibanding kandidat lain dalam pertarungan kekuasaan ini.

Sebagai satu-satunya senator Republik kulit hitam, Scott menolak gagasan bahwa Amerika Serikat secara inheren rasialis dan menolak ajaran critical race theory. Ia mengatakan partainya dan negara ini berada di persimpangan jalan dan harus memilih antara menjadi "korban atau meraih kemenangan."

Baca Juga: Keponakan Donald Trump Yakin Pamannya Tak Akan Mencalonkan Diri Lagi pada 2024, Ini Sebabnya

Mantan duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Gubernur Carolina Selatan Niki Haley menjadi penantang besar pertama Trump ketika ia memulai kampanyenya pada 15 Februari di Charleston. Ia adalah satu-satunya perempuan dalam barisan Republik. (Sumber: AP Photo)

Niki Haley

Mantan duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Gubernur Carolina Selatan ini menjadi penantang besar pertama Trump ketika ia memulai kampanyenya pada 15 Februari di Charleston. Ia adalah satu-satunya perempuan dalam barisan Republik.

Mantan pejabat Kabinet Trump ini pernah mengatakan ia tidak akan menantang bos lamanya untuk Pemilihan Presiden 2024. Namun, dia berubah pikiran dengan mengacu pada masalah ekonomi negara dan kebutuhan akan "perubahan generasi," sebuah ledekan terhadap usia 77 tahun Trump.

Baca Juga: Donald Trump Mulai Kampanye Pilpres AS 2024: Ada Urusan yang Belum Selesai

Pengusaha bioteknologi kaya raya dan penulis Woke, Inc. Vivek Rawaswamy memulai kampanye presiden pada 21 Februari dengan video dan opini. (Sumber: AP Photo)

Vivek Ramaswamy

Pengusaha bioteknologi kaya raya dan penulis "Woke, Inc." memulai kampanye presiden pada 21 Februari dengan video dan opini.

Sebagai anak imigran India, Vivek mendapatkan reputasi di lingkaran konservatif karena kritiknya terhadap gerakan pengelolaan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang bertujuan untuk mempromosikan investasi yang bertanggung jawab secara sosial. Sejauh ini, ia sebagian besar mendanai kampanyenya sendiri.

Baca Juga: Bantah Donald Trump, Mantan Wakilnya Sebut Hasil Pilpres 2020 Tak Dapat Dibatalkan

Mantan gubernur New Jersey dua periode Chris Christie melawan Trump ketika mengumumkan kampanye presidennya pada 6 Juni di New Hampshire. (Sumber: AP Photo)

Chris Christie

Mantan Gubernur New Jersey dua periode Chris Christie melawan Trump ketika mengumumkan kampanye presidennya pada 6 Juni di New Hampshire. Dia menyebut Trump sebagai "cermin yang kesepian, terobsesi diri, dan mementingkan diri sendiri" serta berargumen hanya dirinya yang dapat menghentikan mantan presiden tersebut.

Christie, yang menjadi kandidat presiden tahun 2016 dan mantan penasihat Trump, mengatakan orang lain mungkin takut untuk menantang mantan presiden, tetapi dia tidak punya keraguan seperti itu. "Alasan saya menyerang Trump adalah dua hal," kata Christie. "Pertama, dia pantas mendapatkannya. Dan kedua, itu adalah cara untuk menang."

Asa Hutchinson

Mantan Gubernur Arkansas dua periode Asa Hutchinson meluncurkan kampanye presidennya pada 26 April di Bentonville, dengan janji untuk "menghadirkan yang terbaik dari Amerika" dan mereformasi lembaga penegak hukum federal.

Ia mengumumkan kampanyenya segera setelah Trump didakwa oleh sebuah grand jury di New York dan telah meminta mantan presiden tersebut untuk mengundurkan diri dari pemilihan presiden, dengan mengatakan, "Jabatan ini lebih penting daripada individu tertentu."

Baca Juga: Belum Move On dari Hasil Pilpres 2020, Donald Trump Tantang Editor Surat Kabar dan Politikus Debat

Mantan Gubernur Arkansas dua periode Asa Hutchinson meluncurkan kampanye presidennya pada 26 April di Bentonville, dengan janji untuk menghadirkan yang terbaik dari Amerika dan mereformasi lembaga penegak hukum federal. (Sumber: AP Photo)

Doug Burgum

Gubernur Dakota Utara dua periode mengumumkan pencalonannya pada 7 Juni di Fargo. Seorang mantan pengusaha perangkat lunak komputer, dia dikenal oleh sedikit orang di luar negara bagian tempat tinggalnya, tetapi menggambarkan dirinya sebagai konservatif negara bagian pedesaan yang berpengalaman dalam kebijakan energi.

Larry Elder

Pembawa acara radio konservatif ini mengumumkan kampanyenya pada 20 April di "Tucker Carlson Tonight" di Fox News. Ia mencalonkan diri untuk pertama kalinya dalam pemilihan umum pada 2021 dalam upaya gagal menggantikan Gubernur California Gavin Newsom.

Perry Johnson

Johnson meluncurkan kampanyenya pada 3 Maret. Pengusaha ini mencoba mencalonkan diri sebagai Gubernur Michigan pada 2022 tetapi tidak berhasil masuk ke dalam daftar pemilih setelah biro pemilihan negara bagian menentukan bahwa kampanyenya mengajukan ribuan tanda tangan nominasi palsu.

Ia menayangkan iklan selama Super Bowl tahun ini yang menargetkan pemilih di Iowa, negara bagian pertama yang memilih dalam pemilihan calon presiden Partai Republik.

Francis Suarez

Wali Kota Miami mengumumkan pencalonan presidennya pada 15 Juni di acara "Good Morning America" di ABC. Suarez, seorang wali kota yang menjabat dua periode yang pertama kali terpilih pada 2017, juga baru-baru ini menjabat sebagai presiden Konferensi Wali Kota Amerika Serikat. Ia adalah satu-satunya kandidat keturunan Hispanik dalam perlombaan ini.

Will Hurd

Mantan anggota Kongres asal Texas ini memulai kampanyenya pada 22 Juni di acara "CBS Mornings," berharap membangun momentum sebagai alternatif yang lebih moderat dibandingkan dengan Trump.

Hurd, mantan agen CIA dan pengkritik Trump yang gigih, menjabat tiga periode di Kongres AS hingga Januari 2021 dan merupakan satu-satunya anggota Partai Republik kulit hitam dalam dua tahun terakhir masa jabatannya.

Baca Juga: Robert F. Kennedy Junior Calonkan Diri Jadi Capres AS dari Partai Demokrat

Joe Biden secara resmi mengumumkan dirinya kembali maju dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024. Dia meminta para pemilih memberikan kesempatan lebih kepada dirinya untuk menyelesaikan tugas ini dan memperpanjang masa jabatan presiden tertua Amerika untuk empat tahun lagi. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)

Daftar Kandidat Partai Demokrat yang Terlihat Lebih Sepi

Joe Biden

Presiden Joe Biden secara resmi mengumumkan kampanye pencalonan kembali pada 25 April melalui sebuah video, meminta dukungan pemilih memberinya waktu "untuk menyelesaikan pekerjaan ini."

Biden, adalah presiden tertua dalam sejarah Amerika, akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatan kedua bila terpilih kembali, dan usianya ini memicu sebagian pengkritik untuk mempertanyakan apakah ia masih dapat menjalankan tugasnya dengan efektif.

Sejumlah pemilih Demokrat juga menunjukkan preferensi agar ia tidak mencalonkan diri lagi, meskipun diperkirakan ia akan dengan mudah memenangkan nominasi dari Partai Demokrat.

Biden, yang bertekad untuk "mengembalikan jiwa Amerika," berencana mencalonkan diri berdasarkan rekam jejaknya. Dia menghabiskan dua tahun pertamanya sebagai presiden melawan pandemi Covid-19 dan mendorong pengesahan undang-undang utama seperti paket infrastruktur bipartisan serta legislasi untuk mendorong industri manufaktur berbasis teknologi tinggi dan langkah-langkah terkait iklim.

Baca Juga: Robert F. Kennedy Junior Calonkan Diri Jadi Capres AS dari Partai Demokrat

Robert Kennedy Junior mencalonkan diri menjadi calon peresiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Dia akan menantang petahana Joe Biden dalam pemilihan calon presiden Partai Demokrat. (Sumber: www.teamkennedy.com)

Robert F. Kennedy, Jr.

Penulis yang laris dan pengacara lingkungan, Robert F Kennedy Jr, meluncurkan pencalonan yang tampaknya tidak mungkin pada 19 April di Boston untuk menantang Biden.

Sebagai keponakan dari Presiden John F Kennedy dan putra dari Jaksa Agung Robert F Kennedy, ia muncul sebagai salah satu suara terkemuka dalam gerakan antivaksin, dengan para ahli kesehatan masyarakat dan bahkan anggota keluarganya sendiri menggambarkan pekerjaannya sebagai menyesatkan dan berbahaya. Ia juga dikaitkan dengan tokoh-tokoh sayap kanan dalam beberapa tahun terakhir.

Marianne Williamson

Marianne Williamson memasuki pemilihan utama Partai Demokrat pada 4 Maret di Washington, dengan menyerukan "sebuah visi keadilan dan cinta yang sangat kuat sehingga akan mengalahkan kekuatan kebencian, ketidakadilan, dan ketakutan."

Selama kampanye presiden yang tidak sukses pada tahun 2020, ia mengusulkan pembentukan Departemen Perdamaian dan berpendapat bahwa pemerintah federal seharusnya membayar reparasi finansial besar kepada warga Amerika keturunan Afrika sebagai penebusan atas abad-abad perbudakan dan diskriminasi.

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x