Kompas TV internasional kompas dunia

Khawatir Rusia akan Putus Pasokan Gas, Regulator Energi Jerman Desak Warga Segera Hemat Energi

Kompas.tv - 3 Juli 2022, 20:42 WIB
khawatir-rusia-akan-putus-pasokan-gas-regulator-energi-jerman-desak-warga-segera-hemat-energi
Khawatir Rusia akan memutus pasokan gas alam, kepala badan pengatur energi Jerman meminta warga menghemat energi dan bersiap menghadapi musim dingin. (Sumber: Stefan Sauer/dpa via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Habeck bulan lalu memperingatkan "blokade" pipa pasokan gas mungkin mulai anjlok suplainya pada 11 Juli mendatang, ketika pekerjaan pemeliharaan rutin akan dimulai.

Pada musim panas sebelumnya, pekerjaan tersebut mengharuskan penutupan Nord Stream 1 selama sekitar 10 hari, katanya.

Pertanyaannya adalah apakah pemeliharaan rutin yang akan datang pada pipa gas Nord Stream 1 akan berubah menjadi "pemeliharaan berbau politik yang tahan lama," kata Mueller dari regulator energi.

Jika aliran gas dari Rusia "akan diturunkan untuk jangka waktu yang lebih lama, kita harus berbicara lebih serius tentang penghematan," katanya.

Baca Juga: Walau Vladimir Putin Datang, Kanselir Jerman Buka Kemungkinan Hadiri KTT G20 di Bali

Pabrik kimia Evonik, di Wesseling, Jerman, Rabu, 6 April 2022.  Khawatir Rusia akan memutus pasokan gas alam, kepala badan pengatur energi Jerman meminta warga menghemat energi dan bersiap menghadapi musim dingin. (Sumber: AP Photo/Martin Meissner, File)

Menurut Mueller, jika terjadi penghentian pasokan gas, rumah tangga pribadi akan dilindungi secara khusus, seperti halnya rumah sakit atau panti jompo.

"Saya dapat berjanji kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menghindari rumah tangga pribadi tanpa gas," katanya, seraya menambahkan, "Kami belajar dari krisis virus corona bahwa kami tidak boleh membuat janji jika kami tidak sepenuhnya yakin kami mampu menepatinya."

Dia mengatakan, agensinya "tidak melihat skenario di mana tidak ada lagi gas yang masuk ke Jerman sama sekali."

Juga pada Sabtu, perusahaan bahan kimia dan barang konsumen Jerman, Henkel, mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mendorong karyawannya bekerja dari rumah di musim dingin sebagai tanggapan terhadap kemungkinan kekurangan pasokan.

"Kami kemudian dapat sangat mengurangi suhu (hangat di musim dingin) di kantor, sementara karyawan kami dapat memanaskan rumah mereka ke tingkat normal," kata CEO Henkel Carsten Knobel kepada surat kabar harian Rheinische Post.

Senator pemerintah negara bagian Hamburg untuk lingkungan juga menyatakan keprihatinan dan mengatakan dia tidak dapat mengesampingkan bahwa kota-kota Jerman di bagian utara perlu membatasi air panas untuk rumah tangga pribadi jika terjadi kekurangan gas.

"Dalam keadaan darurat kekurangan gas akut, air panas hanya bisa disediakan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari," kata Jens Kerstan kepada surat kabar mingguan Welt am Sonntag.

Bulan lalu, Menteri Ekonomi Habeck mengaktifkan fase kedua dari rencana darurat tiga tahap Jerman untuk pasokan gas alam, memperingatkan bahwa ekonomi terbesar Eropa itu menghadapi "krisis" dan target penyimpanan untuk musim dingin, terancam.



Sumber : Kompas TV/Associated Press/Funke Mediengruppe/Die Zeit/DPA


BERITA LAINNYA



Close Ads x