Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pentas Puisi dan Pendalang Boneka di Bunker Perlindungan Ukraina, Pengobat Kewarasan untuk Bertahan

Kompas.tv - 17 April 2022, 19:04 WIB
pentas-puisi-dan-pendalang-boneka-di-bunker-perlindungan-ukraina-pengobat-kewarasan-untuk-bertahan
Penyair Serhiy Zhadan tampil di depan warga Ukraina yang berlindung di bawah tanah Kharkiv, berusaha mengalihkan perhatian mereka dari perang yang berkecamuk di atas. (Sumber: France24/Sergey Bobok via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

"Ketika Anda menonton pertunjukan ini, Anda mengingat cerita dan mengubah cara Anda melihat dunia," kata Oksana, 37 tahun, yang membawa kedua putrinya ke pertunjukan tersebut.

Baca Juga: Pria Ukraina Berdandan Seperti Perempuan untuk Kabur dari Negaranya, Ditangkap Petugas Perbatasan

Anak-anak menonton dalang Oleksandra Shlykova (kiri) saat ia tampil di stasiun metro Kharkiv, Ukraina timur, pada 16 April 2022. (Sumber: France24/Maryke Vermaak via AFP)

Mereka tinggal di tempat perlindungan bawah tanah di dekatnya dan datang ke tempat ini untuk melarikan diri dari kisah suram yang terbentang di atas.

"Kebenaran dan humor memberi Anda dorongan dan membuat Anda bahagia," kata Oksana, yang menolak memberikan nama keluarga.

Di seberang kota, pertunjukan puisi berlangsung di bunker bawah tanah berbatu bata putih, yang untuk menuju ke sana harus menuruni tangga sempit berliku melewati bengkel bobrok.

Tempat perlindungan bawah tanah itu juga penuh dengan tempat tidur dadakan.

Serhiy Zhadan tampak membacakan puisi yang dilatari musik melodika di ruang kedap suara bernuansa ungu yang diterangi lampu neon.

Baca Juga: Dampak Serangan Roket Rusia ke Permukiman, Bayi 7 Bulan Meninggal di Kharkiv Ukraina

Seorang pria tampak berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur digempur pasukan Rusia di Kharkiv, Ukraina, Kamis, 24 Maret 2022. (Sumber: AP Photo/Felipe Dana)

Kerumunan kecil mengikuti pembacaan puisi, di mana Zhadan menampilkan monolog liris surealis yang merinci bermacam-macam binatang.

Dia menggambarkan puisi itu sebagai "lagu pengantar tidur brutal" berdasarkan satir buku anak-anak.

Puisi itu dipenuhi dengan kata-kata kotor, jauh dari pementasan ramah keluarga di metro bawah tanah. Meskipun demikian, tujuannya serupa.

"Seseorang tidak bisa hidup hanya dengan perang," kata Zhadan, seorang selebriti sastra di Ukraina yang terobsesi dengan puisi.

"Sangat penting bagi mereka untuk mendengar sebuah kata, untuk dapat bernyanyi bersama, untuk dapat mengekspresikan emosi tertentu."




Sumber : Kompas TV/France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x