Kompas TV internasional kompas dunia

Siti Sarah Belum Vaksinasi Covid-19 Saat Wafat Usai Melahirkan, Suami Akui Abaikan Kadar Oksigen

Kompas.tv - 11 Agustus 2021, 23:01 WIB
siti-sarah-belum-vaksinasi-covid-19-saat-wafat-usai-melahirkan-suami-akui-abaikan-kadar-oksigen
Penyanyi Malaysia Siti Sarah, yang meninggal karena Covid-19 tiga hari setelah melahirkan, sama sekali belum menjalani vaksinasi Covid-19 dan terlambat mendapat perawatan untuk infeksi Covid-19 yang dialami, dikatakan suaminya seperti dilansir Straits Times, Rabu, (11/08/2021). (Sumber: SITISARAHRAISSUDDIN/INSTAGRAM)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

Belum jelas apakah Siti Sarah telah punya jadwal dan undangan untuk vaksinasi Covid-19 tetapi Shahmira mengatakan dirinya telah menerima dosis pertamanya.

Wafatnya Siti Sarah menyoroti kesenjangan dalam perang Malaysia melawan Covid-19 karena kasus harian dan kematian terus melonjak bahkan ketika negara itu meningkatkan vaksinasi.

Baik rumah sakit negeri maupun swasta penuh sesak dan kekurangan tempat tidur.

Pada hari Rabu, (11/08/2021) Malaysia melaporkan 20.780 infeksi baru, penghitungan harian tertinggi kedua sejauh ini sepanjang pandemi, dan mencatat 211 kematian.

Ahli epidemiologi Universiti Putra Malaysia Malina Osman mengatakan kepada The Straits Times beberapa faktor dikaitkan dengan risiko kematian yang tinggi di antara pasien Covid-19.

“Faktor yang teridentifikasi antara lain penyakit penyerta, dan kehamilan termasuk sebagai salah satu penyakit penyerta, serta pengobatan yang terlambat,” kata dr Malina.

Baca Juga: Malaysia Longgarkan Pembatasan Covid-19 Bagi Warga yang Sudah Divaksinasi, Apa dan di Mana Saja?

Sejumlah tenaga kesehatan yang mengenakan Alat Pelindung Diri tengah menggotong sebuah peti berisi jenazah korban Covid-19 di kompleks pemakaman Nirvana, Semenyih, Malaysia, Rabu (26/5/2021). (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

Selain itu, dia mengatakan data menunjukkan jumlah kematian berkorelasi dengan jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) dan kasus aktif.

"Semakin tinggi jumlah pasien di ICU dan kasus aktif, semakin tinggi jumlah kematian," katanya, seraya menambahkan ini tidak dapat dihindari ketika rumah sakit kewalahan.

Varian Delta juga berkontribusi pada tingkat penularan virus yang tinggi, terutama jika kepatuhannya terhadap langkah-langkah pencegahan kurang, katanya.

Kementerian kesehatan Malaysia mengatakan hari Rabu, lebih banyak wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 dan mereka berisiko lebih tinggi terkena infeksi parah, terutama pada trimester kedua dan ketiga.

Ibu hamil harus divaksinasi sebelum trimester ketiga untuk mengurangi risiko komplikasi, kata Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan, antara Maret 2020 hingga Juni tahun ini, 3.396 ibu hamil telah tertular Covid-19. Hingga Senin, 70 orang telah meninggal.

Jumlah kasus yang melibatkan ibu hamil mulai meningkat pada Oktober tahun lalu dengan rata-rata 200 kasus sebulan. Pada bulan Mei ini telah melonjak menjadi 850 kasus, diikuti oleh 899 pada bulan Juni.

Persentase wanita hamil yang membutuhkan perawatan intensif naik menjadi 5,3 persen pada Agustus dari 3 persen pada Juli.




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x