Kompas TV internasional kompas dunia

Diklaim Disusupi Geng Kriminal, Qantas Bantah dan Nyatakan Terganggu

Kompas.tv - 8 Juni 2021, 00:23 WIB
diklaim-disusupi-geng-kriminal-qantas-bantah-dan-nyatakan-terganggu
Qantas, maskapai nasional Australia. Baru-baru ini, Qantas dituding telah disusupi oleh organisasi kejahatan terorganisir untuk memfasilitasi aktivitas ilegal seperti impor narkoba. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Hariyanto Kurniawan

Dalam pernyataannya, Qantas menyatakan “terganggu” atas klaim-klaim itu.

“Untuk jelasnya, tak ada satu pun lembaga penegak hukum Australia yang telah mengatakan pada kami tentang adanya laporan yang menunjukkan bahwa ada potensi 150 karyawan Qantas yang terkait dengan kejahatan terorganisir."

"Mereka juga tidak menyampaikan kekhawatiran kepada kami terkait proses seleksi atau pemeriksaan latar belakang,” kata Direktur Keamanan Qantas Group, Luke Bramah dalam pernyataannya.

“Jika ada kekhawatiran terkait salah satu karyawan kami, kami akan secara aktif mendukung penyelidikan mereka dan mengambil tindakan yang tepat,” imbuh Bramah.

Maskapai berlambang kangguru itu menyatakan telah menyurati sejumlah pihak berwenang terkait, termasuk Kepolisian Federal Australia dan Komisi Intelijen Kriminal Australia, untuk mencari rincian laporan tersebut.

Baca Juga: Australia Tawarkan Bantuan Cari KRI Nanggala 402: Kami Berikan Apapun yang Kami Bisa

Qantas juga menekankan, pihaknya merupakan satu-satunya maskapai penerbangan komersial yang memegang “akreditasi Pedagang Tepercaya” bersama Pasukan Perbatasan Australia.

Ini berarti bahwa seluruh karyawan yang terlibat dalam penerbangan dan angkutan udara internasional harus lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan.

“Kami belum diberi tahu oleh Pasukan Perbatasan tentang karyawan kami yang gagal dalam tes ini,” ujar Bramah.

Namun, harian The Nine tetap bersikukuh menyebut bahwa sejumlah sumber resmi yang diberi pengarahan tentang laporan itu mengatakan, lembaga-lembaga intelijen Australia telah menemukan beberapa karyawan Qantas tengah menciptakan “kerentanan dalam keamanan rantai pasokan dan infrastruktur penting”.

Ini, kata The Nine, berisiko merusak kepercayaan publik terhadap maskapai Qantas dan keamanan perbatasan.

Tudingan itu muncul saat maskapai nasional Australia itu tengah menjalani masa sulit akibat hantaman pandemi. Bulan lalu, Qantas menyatakan akan mengajukan laporan kerugian tahunan sebelum pajak sebesar lebih dari USD1,5 miliar atau sekitar Rp21,3 triliun.

Seperti maskapai lainnya, Qantas pun telah memangkas ribuan pekerjanya dalam upaya mengatasi krisis yang telah menghancurkan bisnis perjalanan itu.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x