Kompas TV internasional kompas dunia

Diperkirakan Rusuh, Washington DC Di-Lockdown Sepekan Jelang Pelantikan Biden

Kompas.tv - 14 Januari 2021, 22:25 WIB
diperkirakan-rusuh-washington-dc-di-lockdown-sepekan-jelang-pelantikan-biden
Tameng para tentara dibariskan di tanah berumput dengan latar Gedung Capitol berkubah di belakangnya. Foto diambil pada 13 Januari 2021. (Sumber: AP Photo / Andrew Harnik)
Penulis : Vyara Lestari

Bowser juga didesak untuk tidak menyediakan opsi penginapan bagi para pengunjuk rasa yang berpotensi melakukan kekerasan. Afiliasi lokal Black Lives Matter dan Shutdown DC mengeluarkan pernyataan bersama pada Rabu yang mendesak seluruh hotel di pusat kota Washington untuk menutup operasional mereka secara sukarela dan membayar staf mereka. Kelompok aktivis tersebut mengatakan, pendukung Trump merupakan ancaman bagi kesehatan staf hotel lantaran menolak mengenakan masker selama pandemi. Sejumlah hotel di pusat kota yang memilih menghindari masalah, sudah menutup operasional mereka  pekan lalu.

Baca Juga: Arnold Schwarzenegger: Trump Presiden Terburuk yang Pernah Ada

“Menutup operasional hotel seluruhnya selama 6 malam merupakan satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan para pekerja hotel, tetangga, warga, para pejabat pemerintahan yang akan datang berkunjung, anggota Kongres, dan demokrasi kita,” demikian bunyi pernyataan tersebut. “Jika hotel-hotel tidak bersedia menutup operasional mereka, kami meminta Walikota Bowser untuk memperpanjang perintah darurat hari ini dan menutup seluruh hotel di pusat kota.”

Pada Rabu lalu, Airbnb mengumumkan akan memblokir dan membatalkan seluruh pesanan kamar di area kota Washington. Bowser mengatakan, dirinya sudah melakukan kontak dengan pejabat Airbnb sejak pekan lalu, namun tidak meminta langkah ini secara spesifik.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden AS, Airbnb Akan Blokir dan Batalkan Pemesanan Kamar di Washington

“Kami menyadari adanya laporan-laporan yang beredar kemarin sore tentang milisi bersenjata dan kelompok-kelompok pembenci yang tengah berupaya melakukan perjalanan dan mengganggu acara pelantikan,” ujar pernyataan perusahaan pasar daring kamar rumahan internasional tersebut. “Kami terus bekerja untuk memastikan para anggota kelompok pembenci bukan bagian dari komunitas Airbnb.”

Di lapangan, lebih dari 15.000 tentara Garda Nasional yang berasal dari sejumlah negara bagian yang sebagian di antaranya bersenjata, disiagakan.

Baca Juga: Pelantikan Biden Akan Menampilkan Parade Virtual Demi Mematuhi Protokol Kesehatan

Menurut para pejabat, jumlah tentara yang bersenjata akan dibatasi. Sejumlah anggota Garda Nasional yang berjaga di dekat Gedung Capitol akan dipersenjatai dengan laras panjang, sementara lainnya bersenjatakan pistol.

Tampaknya, tentara yang bersiaga dekat kerumunan orang atau di batas pagar tidak akan dipersenjatai, dan yang berjaga di dekat gedung kemungkinan bersenjata. Anggota Garda Nasional berada di bawah aturan yang ketat tentang penggunaan kekuatan. Namun, secara umum, tentara dapat menggunakan kekuatan mematikan mereka untuk melindungi nyawa orang lain dan diri mereka sendiri.

Meski sudah menyiagakan 15.000 anggota Garda Nasional, tidak menutup kemungkinan penambahan pasukan. Kepala Polisi DC Robert Contee memperkirakan, lebih dari 20.000 tentara Garda Nasional akan disiagakan di DC pada hari pelantikan Biden.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x