Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Salahkan Trump dalam Kerusuhan yang Terjadi di Gedung Capitol

Kompas.tv - 8 Januari 2021, 05:46 WIB
biden-salahkan-trump-dalam-kerusuhan-yang-terjadi-di-gedung-capitol
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden mengecam para perusuh yang menyerbu Gedung Capitol dan menyebut mereka sebagai "teroris domestik", Kamis (7/1/2021). Biden juga  menyalahkan Presiden Donald Trump atas kekerasan yang telah mengguncang ibu kota Amerika Serikat tersebut.

Biden mengatakan, kerusuhan yang dilakukan oleh pendukung Trump bukanlah perbedaan pendapat, bukan kekacauan, bukan protes. “Itu adalah kekacauan," ujarnya seperti dikutip dari the Associated Press.

Pendukung Trump yang berkumpul di Capitol Hill berniat mengganggu rapat Kongres yang akan mengesahkan kemenangan Biden dalam pemilu 2020.

“Mereka bukanlah pengunjuk rasa. Jangan berani-berani menyebut mereka pengunjuk rasa. Mereka adalah gerombolan perusuh , pemberontak, teroris domestik. Itulah dasarnya, "kata Biden.

Dengan nada serius, Biden mengatakan tindakan yang diambil Trump untuk menumbangkan lembaga-lembaga demokrasi negara selama masa kepresidenannya, mengarah langsung pada kekacauan yang terjadi di Washington.

“Dalam empat tahun terakhir, kami memiliki seorang presiden yang menghina demokrasi kami, konstitusi kami, aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan. Dia melancarkan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kita sejak awal. Dan kemarin adalah puncak dari serangan yang tak henti-hentinya itu," tambah Biden.

Pendukung Trump menerobos masuk ke Gedung Capitol dan masuk ke aula untuk mencari anggota parlemen. Sedangkan anggota parlemen terpaksa menghentikan rapat mereka yang akan mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020.

Pengunjuk rasa yang beringas dipicu oleh Trump sendiri, yang menolak mengakui kekalahan dan menyatakan bahwa dia kalah dalam pemilihan karena terjadi kecurangan dalam pemilu.

Klaim Trump yang menuding adanya kecurangan dalam pemilu, berulang kali ditolak oleh pengadilan, termasuk oleh Mahkamah Agung dan oleh pejabat pemilihan di negara bagian. Bahkan beberapa anggota partai Republik pun menolak klaim kemenangan palsu dari Trump ini.

Puncak dari kekisruhan pemilu AS 2020 terjadi pada Rabu (6/1/2021) yang ditandai dengan diserbunya Gedung Capitol oleh pendukung Trump yang menolak kemenangan Joe Biden. Setelah ancaman dan gangguan keamanan, Kongres kembali bekerja pada Rabu malam dan menegaskan kemenangan Biden pada Kamis pagi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x