Kompas TV nasional rumah pemilu

PBNU Buka Suara soal Hasil Ijtima Ulama PKB Kiai Jadi Jurkam Pemilu 2024: Tak Boleh Bawa Atribut NU

Kompas.tv - 17 Januari 2023, 12:53 WIB
pbnu-buka-suara-soal-hasil-ijtima-ulama-pkb-kiai-jadi-jurkam-pemilu-2024-tak-boleh-bawa-atribut-nu
Ilustrasi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PBNU buka suara soal hasil Ijtima Ulama Nusantara PKB soal kiai jadi jurkam di pemilu 2024 (Sumber: KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara soal hasil Ijtima Ulama Nusantara Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait pimpinan pesantren, baik kiai maupun bu nyai jadi juru kampanye partai di pemilu 2024. 

Ketua PBNU Fahrur Rozi menyebut, boleh saja kiai atau bu nyai yang menjadi jurkam kampanye politik pemilu 2024.

Tapi, kata dia, kiai tersebut tidak boleh memakai pakai nama dan atribut NU. Baik itu saat jadi jurkam PKB maupun jurkam Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

"Silahkan saja sebagai pribadi para kyai bu nyai mempunyai hak politik dan kebebasan menentukan pilihan," ujar Fahrur, Selasa (17/1/2023) saat dihubungi KOMPAS.TV 

"Namun tidak diperbolehkan jika membawa atribut dan nama NU," ujarnya. 

Baca Juga: Gerindra Minta Cak Imin Sampaikan Langsung ke Prabowo soal Hasil Ijtima Ulama Nusantara

Gus Fahrur, sapaannya, lantas menyebut, jika para kiai tersebut pengurus NU dan berniat jadi juru kampanye di pemilu 2024, maka harus berhenti dan nonaktif dari kepengurusan NU.

"NU tidak boleh terlibat dalam kegiatan dukung mendukung pasangan tertentu," ucapnya. 


 

Aturan ini, kata Gus Fahrur, berlaku untuk semua level kepengurusan. 

Baik itu di level pengurus pusat PBNU bahkan sampai tingkat ranting harus mundur jika dari jurkam. 

"Pengurus NU di semua tingkatan, jika menjadi juru kampanye calon tertentu harus mengajukan diri nonaktif," ujarnya. 

Ia juga menyebut, aturan ini untuk semua parpol, bukan hanya kepada PKB saja yang dikenal basis massanya berasal dari Nahdliyin. 

"Untuk menjaga netralitas NU," tuturnya. 

Baca Juga: Ketum PBNU Larang Keras Kampanye Politik di Rumah Ibadah: Tolong, Ini Bahaya Sekali

Sebelumnya seperti diberitakan, salah satu poin hasil Ijtima Ulama Nusantara yang digelar Dewan Syuro DPP PKB menghasilkan kesepakatan bahwa para ulama, kiai, dan nyai bakal menjadi juru kampanye (jurkam) dalam Pilpres 2024.

"Para ulama berkomitmen jadi juru kampanye nasional baik untuk Gus Muhaimin dan akan masuk pada kantong nasionalis juga," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

Jazilul mengungkapkan, para ulama akan melakukan komunikasi-komunikasi publik melalui para kiai dan tidak hanya menyasar ke NU.

"Artinya tidak hanya melulu berkampanye di NU, tapi masuk ke ruang masyarakat secara umum. Kalau bisa masyarakat milenial ini dirumuskan kayak apa berkampanye di lingkungan masyarakat milenial," tutur Jazilul



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Jawa Tengah dan DIY

Harga Bawang Naik

26 April 2024, 10:13 WIB

Close Ads x