Kompas TV regional sosial

Wujud Kepedulian Pembaca Kompas, Membangun Rumah Warga Terdampak Badai Seroja di Kupang

Kompas.tv - 6 Maret 2022, 03:05 WIB
wujud-kepedulian-pembaca-kompas-membangun-rumah-warga-terdampak-badai-seroja-di-kupang
enyerahan bantuan ATK dan buku tulis oleh YDKK kepada Komunitas Cahaya Disabilitas (CaDas) pada Kamis (24/2/22). (Sumber: Dokumentasi Kompas/KORNELIS KEWA AMA)

KUPANG, KOMPAS.TV - Pembaca Harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) berempati untuk warga terdampak badai Seroja, April 2021 dengan membangun sejumlah unit rumah di Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Penerima manfaat meminta pembangunan rumah tinggal segera ditindaklanjuti. Selain itu, Yayasan DKK juga membangun pusat kegiatan masyarakat di Pos Lintas Batas RI di Wini-Oecussi, Timor Leste.

Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Anung Wendyartaka dan Dewan Pengawas DKK Rusdi Amral bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini dan rombongan meninjau lokasi pembangunan rumah warga terdampak di Oelamasi, Kupang, Rabu (2/3/2022).

Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Anung Wendyartaka mengatakan, pembangunan rumah warga itu sudah sangat mendesak, tetapi perlu dibicarakan dengan pemda setempat, termasuk lurah dan pemilik lahan, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Status tanah dan masalah kecemburuan sosial di kemudian hari perlu diantisipasi sehingga saat kegiatan berlangsung, tidak ada protes warga.

”Rencananya ada tujuh unit rumah warga yang akan dibangun pembaca harian Kompas melalui DKK. Namun, dari perkembangan terbaru kemungkinan akan menjadi 8 rumah atau tambah 1 rumah lagi  berdasarkan usulan  dari lurah setempat."

"Selain itu, kondisi tanah yang hendak dibangun rumah berada di cekungan sehingga perlu ditimbuni sampai rata dengan posisi jalan utama, Timor Raya. Ini pekerjaan yang tidak mudah, tetapi tetap diupayakan agar pembangunan rumah itu segera mungkin dimulai,” tambah Anung.

Baca Juga: Kolaborasi Kompas Gramedia bersama KKN-PPM Universitas Padjajaran untuk Tingkatkan Literasi Keuangan

Pembangunan rumah berukuran 6 meter x 6 meter ini memiliki nilai bangunan lebih dari Rp100 juta per unit. Anggaran yang dikeluarkan termasuk biaya pengerukan sungai dan penimbunan lokasi, atau bisa juga anggaran belum termasuk itu.

Cekungan dengan kedalaman sekitar 4 meter itu harus ditinggikan untuk mengantisipasi luapan air banjir dari Sungai Oesao, yang setiap tahun selalu merembes masuk sampai permukiman warga tersebut. Pengerukan atau normalisasi sungai dan penimbunan lokasi perumahan nantinya akan dibahas bersama Pemkab Kupang, lurah, dan camat setempat.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x