Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Tuding Barat Sedang Mengancam Keamanan Rusia, Gunakan Ukraina Sebagai Pion Konfrontasi

Kompas.tv - 22 Februari 2022, 00:35 WIB
putin-tuding-barat-sedang-mengancam-keamanan-rusia-gunakan-ukraina-sebagai-pion-konfrontasi
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan prioritas Rusia adalah keamanan dan bukan konfrontasi, tuding Barat yang gunakan Ukraina sebagai pion untuk ancam keamanan Rusia (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa kekuatan Barat menggunakan ketegangan antara Moskow dengan Ukraina untuk mengancam keamanan Rusia. Putin jugan mengungkapkan, sedang mempertimbangkan untuk mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur memisahkan diri.

Dilansir Straits Times, Senin (21/2/2022), dukungan terbuka Putin bagi wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur akan secara efektif mengakhiri rencana perdamaian yang memang sudah goyah, dan secara dramatis meningkatkan kemungkinan invasi Rusia habis-habisan atas Ukraina.

Moskow tampaknya sudah meletakkan dasar untuk invasi dengan mengeklaim, namun dengan murka dibantah dengan Ukraina, bahwa pasukan Rusia telah mencegat dan membunuh lima penyabot Ukraina yang menyusup ke wilayah Rusia dan menuduh Ukraina menembaki sebuah pos perbatasan.

Saling klaim antara Rusia dan Ukraina merusak upaya para pemimpin Eropa untuk menengahi resolusi diplomatik dengan mendesak Putin untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, meskipun Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dia akan bertemu dengan mitranya dari Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Kamis.

Putin membuat pernyataannya saat membuka pertemuan dewan keamanan nasional Rusia yang dikelola dengan hati-hati, di mana pidato pembukaan oleh Putin tampak dibuat untuk siaran televisi.

Baca Juga: Jokowi: Ketegangan di Ukraina Harus Dihentikan Sesegera Mungkin!

Tank bermanuver selama latihan militer Union Courage-2022 Rusia-Belarus di Obuz-Lesnovsky di Belarus, Sabtu, 19 Februari 2022. Rusia mengerahkan pasukan ke Belarus untuk latihan militer gabungan yang kemudian diperpanjang, memicu kekhawatiran Barat bahwa Moskow akan menyerang Ukraina dari utara. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko Jr)

Keamanan atau konfrontasi?

"Tujuan kami adalah untuk mendengarkan rekan-rekan kami dan menentukan langkah kami selanjutnya ke arah tersebut, mengingat seruan para pemimpin DNR (Republik Rakyat Donetsk) dan LNR (Republik Rakyat Lugansk) untuk mengakui kemerdekaan mereka," kata Putin.

"Penggunaan Ukraina sebagai instrumen konfrontasi dengan negara kami menimbulkan ancaman serius, dan sangat besar bagi kami," kata Putin, seraya menambahkan prioritas Moskow adalah bukan konfrontasi, tetapi keamanan.

Ukraina dan Washington, bagaimanapun, sekarang tinggal menunggu konfrontasi.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan mengatakan kepada NBC News, invasi Rusia ke tetangganya akan menjadi operasi yang "sangat kejam" dan akan diikuti dengan pendudukan yang brutal.

"Ini akan menjadi perang yang dilancarkan Rusia terhadap rakyat Ukraina untuk menindas mereka, menghancurkan mereka, menyakiti mereka," kata pejabat Gedung Putih itu.

Mencerminkan gawatnya situasi, yang oleh para pemimpin Barat disebut sebagai ancaman terburuk bagi perdamaian di Eropa sejak Perang Dingin, saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Moskow anjlok 10 persen.

Kekuatan Barat juga sudah mengancam paket sanksi yang melumpuhkan jika Rusia menyerang.

Baca Juga: Rusia Tuduh Tentara Ukraina Bunuhi Warga Sipil, Disebut Usaha untuk Mengesahkan Serangan ke Ukraina

Seorang prajurit Ukraina berjalan di dekat sebuah bangunan yang terkena mortir kaliber besar di desa garis depan Krymske, Luhansk, Ukraina timur, Sabtu, 19 Februari 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Sabtu meminta bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari penyelesaian atas krisis tersebut. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

'Hancurkan mereka, sakiti mereka'



Sumber : Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x