> >

Suhu Politik Menghangat, Ada Potensi Pemilu 2024 Tidak Jujur? - OPINI BUDIMAN

Opini budiman | 24 September 2022, 10:13 WIB

Jagad politik mulai ramai. Tensi politik sedikit menghangat, sinyalemen Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapimnas Partai Demokrat ikut menghangatkan suhu politik.

Dalam rampinas itu, SBY mengatakan akan turun gunung guna menghadapi pemilu 2024.

Politisi senior berusia 73 tahun dan pernah menjadi Presiden Indonesia dua periode itu mengaku mendapat informasi penyelenggaraan pemilu 2024 itu bisa tidak jujur dan adil.

Pemilu 2024 akan digelar 14 Februari 2024, tahapan awal pemilu baru saja dimulai dengan tahapan pendaftaran partai politik.

Kemudian akan dilanjukan dengan pengumuman daftar peserta pemilu dan pemutakhiran data pemilih. Kalau untuk pencalonan presiden baru akan dilakukan Oktober 2023.

Pernyataan SBY bahwa pemilu 2024 bakal tidak jujur dan tidak adil adalah peringatan.

Dalam sejarah pemilu di Indonesia isu pemilu curang, isu pemilu tidak jujur adalah isu lama.

Hampir dalam pemilu selalu isu tersebut, begitu juga halnya dalam pemilu di era pemerintahan SBY.

Pada pemilu presiden 2019 yang keras dan melibatkan massa besar tuduhan pemilu curang juga terjadi.

Klaim kemenangan pemilu juga terjadi, unjuk rasa terjadi berhari-hari di gedung KPU di gedung Bawaslu, di gedung MK untuk menolak hasil pemilu 2019.

Namun akhirnya, seperti kita lihat bersama pesaing presiden Jokowi di pilples 2019, Prabowo Subianto diajak presiden Jokowi menjadi menteri pertahanan.

Calon Wapres Sandiaga Uno diajak juga bergabung menjadi menteri pariwisata.

Jadi, rasanya tak perlunya mati-matian membela sosok atau membenci sosok, biasa-biasa saja.

Politik Indonesia, meminjam istilah Ketua KPU Hasyim Asyari menyimpan kekenyalan demokrasi. Inilah Indonesia way.

Namun demikian, peringatan SBY bahwa potensi pemilu tidak jujur tetap ada. Justru itu yang harus dijamin penyelenggara pemilu.

Jika kemudian hanya ada dua calon, tidak bisa dikatakan pemilu itu tidak jujur atau tidak adil. Karena aturannya memang memungkinkan.

Video Editor: Agung Ramdani

Penulis : Ikbal-Maulana

Sumber : Kompas TV


TERBARU