> >

Kebahagiaan Semu Di Etalase Medsos

Beranda islami | 20 April 2021, 13:36 WIB

Keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi di saat ini menimbulkan banyak sekali kemudahan, namun disamping itu kemajuan ini juga turut mendatangkan kemudharatan. Terutama bagi mereka yang belum siap menghadapi peradaban baru ini.

Beragam hujatan, hinaan atau celaan berseliweran di alam maya, termasuk diantaranya ajang bagi mereka yang gemar memamerkan kebahagiaan semu di dunia maya ini.

Bila kita mencari apakah sejatinya tujuan hidup ini? tentu akan banyak yang menjawab mencari kebahagiaan dan kesenangan hidup. Mulai dari wanita yang hanya ingin sekedar eksis nongkrong-nongkrong, lelaki yang ingin mengenalkan hobby berkelasnya pada dunia, caleg yang ingin menunjukan dirinya sebelum pemilihan nanti, hingga artis kondang atau pengusaha jetset yang usahanya telah mendunia.

Kemudian benarkah mereka benar-benar merasakan kebahagiaan disana? Jikalau memang mereka bahagia apa hanya cukup di dunia ini sajakah kebahagiaan itu diraih? 

Perlu kita ingat bahwa Kebahagiaan dunia itu adalah semu dan menipu serta sering kali melalaikan kita dari akhirat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.”  (QS. Luqmaan: 33).

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman,

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al Hadid: 20)

Nyatanya ada hal yang harus kita lebih waspadai lagi, yakni jika seseorang merasa bahagia di dunia padahal sesungguhnya itu adalah hukuman baginya dari Allah Ta’ala, karena ia bahagia tidak diatas landasan Agama Islam yang benar.

Demikianlah Allah biarkan ia bahagia sementara di dunia, Allah biarkan ia merasa akan selamat dari ancaman Allah di akhirat kelak, sesungguhnya Allah tidak peduli kepadanya. Itulah yang dinamakan istidraj

Seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bila engkau melihat Allah Ta’ala memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan) dari Allah.”

Naudzubillah Min Dzalik, Semoga Allah menjauhkan kita dari seluruh perkara yang sarat keburukan ini.

 

Wallahu'alam bis shawab


 

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU