> >

Kronologi Anggota TNI Tewas Ditikam di Dada Tembus ke Paru, Berawal Lerai Pertengkaran Suami Istri

Berita daerah | 23 Mei 2020, 06:20 WIB
Ilustrasi darah korban pembunuhan. (Sumber: Pixabay)

BALANGAN, KOMPAS TV - Seorang anggota TNI Sertu Aliansyah turut menjadi korban pembacokan oleh suami dari keponakannya bernama Rusdi (39) di Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Sertu Aliansyah tewas karena terluka cukup parah akibat bacokan yang bersarang di dadanya hingga tembus ke paru-paru.

Selain itu, insiden berdarah ini juga menelan korban jiwa lainnya yakni Rusdiana, istri dari pelaku Rusdi yang juga keponakan Sertu Aliansyah.

Arma, Ketua RT 9 Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, mengungkapkan awal mula insiden penganiayaan yang membuat Sertu Aliansyah dan Rusdiana tewas.

Baca Juga: Polisi Penembak Istri dan Anggota TNI Jadi Tersangka, Korban Berhasil Lewati Masa Kritis

Menurut dia, pembunuhan tersebut bermula ketika pasangan suami istri atau pasutri itu, yakni Rusdi dan Rusdiana terlibat cekcok karena urusan rumah tangga.

Berdasarkan keterangan dari anak pasutri tersebut, cekcok antara Rusdi dan Rusdiana terjadi sejak sahur hingga pagi. 

Rusdi menuduh istrinya Rusdiana berselingkuh dengan pria lain karena disebut sering telepon-teleponan. 

“Cerita dari anaknya, perkelahian sudah sejak sahur hingga pagi. Awalnya Rusdi menuduh 
Rusdiana sering telponan dengan lelaki lain dan pacaran. Lantas Rusdi cemburu,” kata Arma dikutip dari Banjarmasinpost.co.id pada Sabtu (23/5/2020).

Tak tinggal diam, Rusdiana pun membantah dituduh berselingkuh oleh suaminya. Rusdiana menuturkan usianya sudah tak muda lagi untuk berselingkuh.

Baca Juga: Fakta Penembakan Istri Polisi dan Anggota TNI, Kedua Korban Ternyata Sepupu dan Pernah Pacaran

“Kata Rusdiana, usianya sudah tua untuk apalagi pacar-pacaran,” ujar Arma.

Alih-alih mereda, justru Rusdi malah semakin marah dan emosi. Ia mengambil parang lalu keluar rumah. Oleh istrinya Rusdiana pintu depan dikunci agar Rusdi tak bisa masuk. 

"Tapi Rusdi kembali masuk kerumah lewat dapur. Kemudian terjadilah penyerangan itu," kata Arma.

Di saat itulah, datang Sertu Aliansyah untuk melerai pertikaian pasangan suami istri tersebut. Namun, rupanya Rusdi tak terima pamannya ikut campur dan melerai pertengkarannya dengan Rusdiana.

Baca Juga: Polisi Penembak Istri dan Anggota TNI Diamankan, Kapolres Sebut akan Diproses Hukum

Rusdi kemudian menyabetkan senjata tajam berupa parang kepada Sertu Aliansyah dan istrinya Rusdiana. Kedua korban terluka di bagian dada hingga tembus mengenai paru-paru.

"Lukanya di dada. Mungkin tusukan, karena lukanya cukup dalam dan terus mengeluarkan darah," ucap Arma.

Kedua korban lantas dilarikan ke RSUD Balangan untuk mendapat pertolongan medis. Arma mengaku mengantarkan korban ke RSUD Balangan. 

Menurut Arma, saat melakukan penyerangan terhadap kedua  korban, Rusdi tidak dalam kodisi mabuk. Lelaki itu memang dikenal tak pernah mabuk-mabukan.

Pelaku akhirnya langsung ditangkap dan dibawa ke Polsek Paringin usai terjadi insiden berdarah tersebut.

Baca Juga: Kronologi Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI Hingga Terkapar, Berawal Curiga Saat Pulang Usai Dinas

Anggota TNI meninggal dunia Sertu Aliansyah, dimakamkan secara militer. Pemakaman militer digelar di TPU Gunung Pandau, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.

Adapun pelaksananya yakni jajaran Kodim 1001/Amuntai-Balangan yang akan dipimpin Danramil Juai, Kapten Inf Tajuddin Noor sebagai inspektur upacara.

Ucapan duka pun mengalir atas kepergian almarhum Sertu Aliansyah yang merupakan anggota Kodim 1008/Tanjung tersebut.

"Pemakaman secara militer akan digelar di Paringin untuk almarhum," kata Dandim 1001/Amuntai-Balangan, Letkol Inf Ali Ahmad Satriyadi.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU