> >

Polisi Setop Kasus Siswa SMP di Makassar yang Tewas di Sekolah, Diduga Lompat dari Lantai 8

Sulawesi | 3 Juni 2023, 18:32 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib (dua dari kiri depan) beserta jajarannya didampingi dokter ahli forensik RS Bhayangkara, Deny Mathius (dua dari kanan depan), saat jumpa pers kasus kematian siswa SMP Islam Athirah di aula Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/6/2023). (Sumber: ANTARA/Darwin Fatir)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Polisi menghentikan penyelidikan kasus siswa SMP Athirah Makassar, Sulawesi Selatan, yang ditemukan tewas di sekolah. Siswa berinisial BNY (15), ditemukan tewas di sekolahnya pada Rabu, 24 Mei 2023.

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengungkapkan, polisi menghentikan kasus ini karena BNY disimpulkan tewas setelah melompat dari rooftop sekolah.

Ngajib mengatakan, kesimpulan tersebut diperoleh dari rangkaian penyelidikan yang telah dilakukan seperti pemeriksaan saksi hingga analisis terhadap rekaman CCTV.

"Berdasarkan keterangan saksi yang ada, disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital, kami menyimpulkan bahwa pada korban, kami tidak menemukan unsur kekerasan pada korban sebelum ditemukan di lantai," ujar Ngajib dalam konferensi pers yang digelar di Mapolrestabes Makassar, Jumat (2/6/2023), dikutip dari Tribunmakassar.com.

Selain itu, pemeriksaan juga telah dilakukan terhadap 24 saksi yang terdiri dari rekan sekolah korban, guru, tukang bersih-bersih atau OB, dan beberapa pengemudi transportasi daring yang dipesan oleh siswa SMP tersebut.

"Dari proses penyelidikan ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi yang terdiri dari saksi rekan sekolahnya, kemudian juga guru, tukang bersih-bersih atau OB, dan ada beberapa orang dari Grab (pengemudi transportasi daring)," tuturnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Polisi Bekuk Penjual Coto Makassar atas Dugaan Memperkosa Pekerja Warung yang Difabel

Ngajib menjelaskan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV yang ada di sekolah, termasuk rekaman CCTV tambahan yang didapatkan dari Hotel Prima di sekitar lokasi korban jatuh, serta hasil visum kedokteran forensik Rumah Sakit Bhayangkara, menunjukkan korban diduga bunuh diri.

Selain itu, dari keterangan saksi pada 24 Mei 2023, korban sebelumnya telah izin tidak masuk sekolah. 

Namun, pada tanggal tersebut, ternyata korban tetap masuk sekolah dan tiba pukul 09.25 Wita.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribunmakassar.com, Antara


TERBARU