Kompas TV nasional politik

Pengamat Prediksi Prabowo akan Tinggalkan Jokowi Setelah 20 Oktober 2024: Prioritaskan PDIP

Kompas.tv - 1 Mei 2024, 12:29 WIB
pengamat-prediksi-prabowo-akan-tinggalkan-jokowi-setelah-20-oktober-2024-prioritaskan-pdip
Capres terpilih Prabowo Subianto meminta para pendukung bisa menahan diri dan tidak melakukan aksi apapun terkait perselisihan hasil Pilpres 2024, Kamis (18/4/2024). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto disebut akan meninggalkan Joko Widodo dan memilih PDI Perjuangan usai dilantik pada 20 Oktober 2024.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Selasa (30/4/2024)

“Rasa-rasanya setelah 20 Oktober, Prabowo ini akan jauh memprioritaskan PDI-P ketimbang Jokowi yang sudah tak lagi jadi presiden,” ujar Adi.

Baca Juga: Jokowi Kenalkan Prabowo ke Dunia Internasional, Pengamat: Tunjukkan Prabowo adalah Orang Jokowi

“Tapi per hari ini, saya membaca Prabowo masih cukup menghargai dan menjadikan Jokowi sebagai variabel penting. Karena sampai tanggal 20 saya kira Jokowi masih jadi presiden.”

Atas kemungkinan tersebut, Adi pun menilai Prabowo Subianto akan membuka peluang bagi PDI Perjuangan bergabung dalam koalisi. Tentu dengan catatan, Jokowi tidak lagi ikut campur dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Oleh karena itu, setidaknya PDI-P barrier politiknya bagaimana hubungan Prabowo dan Jokowi. Kalau sudah tak baik-baik saja, bukan tidak mungkin PDI-P itu akan jadi bagian dari koalisi," kata Adi.

Di sisi lain, lanjut Adi, Prabowo akan mengedepankan dukungan yang berlimpah di parlemen. Dari situ, bisa terlihat apakah Jokowi masih dianggap sosok yang penting atau tidak bagi Prabowo.

Baca Juga: Jokowi Ajak Prabowo Ikut Berbincang dengan PM Singapura Lee Hsien Loong, Ini yang Dibahas

“Karena kalau mau jujur, Prabowo ini pasti akan bicara ke depan, bagaimana mendapatkan dukungan berlimpah, dukungan politik, dukungan partai solid, sehingga semua keputusan politik bisa berjalan dengan baik,” ucap Adi.


Sebab, Adi meyakini Partai Gerindra dan Prabowo tidak nyaman jika PDI-P berada di luar kekuasaan. Terlebih PDI-P merupakan partai pemenang Pileg 2024 atau pemilik kursi terbanyak di parlemen yang juga berpengalaman sebagai oposisi.

“Mereka bisa kritis dan selalu bisa resisten setiap keputusan politik Prabowo. Pasca (Jokowi) tak lagi jadi presiden, Prabowo akan memilih, lebih penting mana antara PDI-P dan Pak Jokowi,” ujarnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x