> >

Lebih dari 6 Ribu Babi Mati Mendadak di Sulawesi Tengah, Ada Apa?

Sulawesi | 26 Mei 2023, 16:16 WIB
Foto arsip. Sebanyak 6.652 babi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mati mendadak dikarenakan penyakit. (Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)

PALU, KOMPAS.TV - Sebanyak 6.652 babi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mati mendadak dalam kurun Januari-Mei 2023.

Menurut Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sulteng, babi-babi itu mati mendadak diduga karena penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Disbunnak Sulteng Dandy Alfita menjelaskan, penyakit ini sudah ditemukan sejak Januari 2023.

"Penyakit Demam Babi di Sulteng pertama kali ditemukan itu di Kabupaten Poso pada bulan Januari lalu," kata Dandy di Palu, Jumat (26/5/2023), dikutip dari Antara.

Kata dia, Demam Babi Afrika adalah penyakit yang menyerang babi dan sangat menular serta bisa menimbulkan berbagai pendarahan pada organ internal hewan serta disertai angka kematian yang tinggi.

Baca Juga: 15 Ribu Ternak Babi Mati Akibat Virus Babi Afrika

"Gejala ternak babi yang terkena virus Demam Babi Afrika, di antaranya babi lesu dan demam, tidak nafsu makan hingga menimbulkan kematian mendadak. Biasanya jaraknya dua minggu sejak pertama kali terpapar," katanya.

Menurut Dandy, lalu lintas ternak diduga menjadi penyebab virus tersebut masuk ke Sulawesi Tengah.

"Jadi memang kalau virus ASF itu cara kerjanya kalau satu ternak sudah terpapar, maka pasti menyebar ke semuanya," katanya.

Ia mengungkapkan, belum ada vaksin untuk virus tersebut sehingga upaya pencegahan yang dilakukan saat ini berupa pengendalian lalu lintas ternak serta pemberian disinfektan.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU