> >

Perjalanan Kasus Pembunuhan Ibu Muda di Padalarang, dari Sakit Hati hingga Teror Berujung Maut

Kriminal | 12 Mei 2022, 16:41 WIB
Lokasi pembunuhan ibu muda WS (31) di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (8/5/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun)

BANDUNG BARAT, KOMPAS.TV - Kematian Wiwin Sunengsih alias WS (31), ibu satu anak warga Kampung Gunung Batang, Desa Jaya mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat bisa dicegah jika polisi menindaklanjuti laporan keluarga korban.

Jauh sebelum WS terbunuh secara keji oleh Mulyadi alias M, keluarga korban didampingi ketua RT dan RW pernah melapor ke polisi terkait tindakan teror pelaku.

Ayah korban, Ujang Mimin (65) menjelaskan, mendapat teror dari pelaku dengan menggedor-gedor dan mengitari rumah selama tiga hari berturut-turut sejak malam takbir lebaran, Senin (1/5/2022).

Baca Juga: Pengakuan Ayah Korban Pembunuhan di Bandung: Lapor Polisi Tak Ditanggapi, Harus Ada Kerugian Dulu

Tak hanya itu, WS dan keluarganya juga mendapat ancaman verbal dari M bahwa mereka akan dibunuh. 

Khawatir dengan ancaman itu, keluarga didampingi Ketua RW setempat kemudian melapor ke Polsek Padalarang.

"Anak saya takut keluar rumah karena diancam. Saya sama adik korban, Ketua RW, dan Ketua RT datang ke Polsek Padalarang pada hari Selasa malam Rabu," ujar Ujang saat ditemui di rumahnya beberapa hari lalu, dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Di kantor Polsek Padalarang, Ujang melaporkan adanya teror yang dilakukan terduga pelaku terhadap keluarganya.

Baca Juga: Polisi Akui Keluarga Korban Pembunuhan di Bandung Melapor, tetapi Diminta Musyarawah dengan RW

Ujang mengaku, teror yang dilakukan pelaku juga cukup membuat risih keluarga korban.

Beberapa bagian rumah mengalami kerusakan akibat ulah pelaku.

Namun, kerusakan yang diakibatkan aksi teror pelaku tidak cukup meyakinkan polisi.

Laporan terkait teror dan permintaan perlindungan dari kepolisian pun tidak membuahkan hasil.

"Kata petugas Polsek harus ada kerugian dulu senilai Rp2 juta," ujar Ujang.

Baca Juga: Pembunuh Ibu Muda di Padalarang Ditemukan Gantung Diri di Pohon Petai Dekat Rumah usai 4 Hari Buron

Namun pihak SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian) dan petugas menyarankan agar masalah tersebut diselesaikan secara mediasi.

Alasannya karena antara M dan WS sempat menjalin hubungan asmara hingga berencana menikah.

WS menyudahi hubungan tersebut dan menolak menikah karena M diduga ringan tangan.

M juga disebut kerap melontarkan perkataan yang tidak mengenakkan keluarga dan juga korban.

Mediasi rencananya akan dilakukan ketua RT dan RW setempat, yakni mempertemukan keluarga korban dan M terkait teror.

Polsek juga sempat menghubungi Bhabinkamtibmas untuk mencari M.

Namun M tak ada di rumah hingga akhirnya ia datang ke rumah korban pada Minggu (8/5/2022).

Baca Juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Cold Cases, dan Temuan DNA

Di hari itu, sekitar pukul 10.00 WIB, WS ditemukan tergeletak di jalan kecil depan rumahnya bersimbah darah.

Ibu muda satu anak itu mengalami luka di bagian perut dan leher.

Saat ditemukan WS masih bernapas dan langsung dilarikan ke RS, namun korban menghembuskan napas terakhir di perjalanan. 

Tak menunggu lama, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan WS.

Ia adalah M atau Mulyadi, tetangga desa yang diketahui sempat menjalin hubungan asmara dengan korban.

Patroli RT

Ketua RW setempat, Agus Sopian membenarkan keluarga korban pernah mendapat teror dari pelaku dengan menggedor dan mendongkel pintu rumah sambil membawa pisau.

Baca Juga: Ibu Muda Mengaku Motornya Dibegal, Ternyata Pura-Pura agar Motor Tak Diambil Leasing, Kini Dipenjara

Pelaku juga sempat mengancam membunuh korban sejak dua hari sebelum kejadian, Minggu (8/5/2022).

Kejadian itu sempat dilaporkan keluarga ke Polsek setempat.

Namun, laporan diduga ditolak oleh petugas kepolisian karena dianggap kurang bukti.

"Saya sudah antisipasi, dengan cara lapor ke kadus, dan Babinkamtibmas. Dua hari itu saya juga pantau setiap malam dan aman-aman saja, tapi hari ini terjadi di rumah korban," ujar Agus saat ditemui, Minggu (8/5/2022).

Baca Juga: Pembunuhan Subang Bakal jadi Cold Cases? - Aiman

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Padalarang, Iptu Ecep Karniman membantah pernyataan keluarga korban. 

Menurutnya, tidak ada laporan resmi yang masuk terkait teror tersebut. 

"Tidak ada laporan resmi kepada kami. Intinya saat ini kita sedang fokus kepada pengungkapan kasus masalah itu," ujar Ecep saat dihubungi, dikutip dari Kompas.com.

Pelaku Gantung Diri

Setelah melakukan aksi kejinya, M melarikan diri ke hutan di sekitar Padalarang.

Polisi dibantu warga berusaha mencari M. 

Empat hari buron, M ditemukan tewas gantung diri di pohon petai yang berjarak 20 meter dari rumahnya, di Kampung Gantungan, RT 01 RW 13, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, KBB, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Pria Paruh Baya Tewas Dikeroyok Pemuda Mabuk di Kawasan Padalarang

Petugas gabungan Polres Cimahi langsung datang ke lokasi kejadian.

Jasad pelaku M pertama kali ditemukan sang Ibu.

Jasad M kemudian dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan autopsi.

"(M) ditemukan dalam keadaan gantung diri di kebun," ujar Ibrahim melalui pesan singkat, Kamis (12/5/2022).

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com


TERBARU