> >

Dijewer Gubernur Edy, Pelatih Biliar: Baru Kali Ini Ada Pemimpin Marah karena Orang Tak Tepuk Tangan

Peristiwa | 28 Desember 2021, 15:28 WIB
Potongan gambar video Gubernur Edy Rahmayadi menjewer pelatih biliar (Sumber: Tangkapan layar)

"Sampai di atas, pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara. Aku bingung, apa yang harus aku tepuk tangankan," kata Choki.

Lagipula, tambahnya, selama ini perhatian Edy terhadap dunia olahraga Sumut hanya datang pada saat-saat menjelang even atau pertandingan besar. Tak ada hal yang luar biasa yang dilakukan Edy selama menjabat sebagai gubernur, terutama untuk kemajuan olahraga.

"Bukan ada program spektakuler dia lakukan dan dia bicara di situ. Kecuali, ada program spektakuler yang dimunculkan, aku tidak tepuk tangan wajarlah dia tersinggung," ungkapnya.

Dalam acara tersebut, Choki menyebut bukan dirinya saja yang dimaki-maki oleh Gubernur Edy pada acara itu.

Baca juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Biliar: Kau Langsung Keluar, Tak Usah Lagi di Sini

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut Ardan Noor dan Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis tak luput dari "kemarahan" Edy.

"Dimaki-maki orang di dalam itu. Bukan aku saja dimaki. 'Kadispora paok (bodoh) kau'. Ketua KONI disuruhnya semir rambutnya. Nyanyi klen (atlet) olahraga jaya. Apanya yang jaya," ucap Choki menirukan apa yang disampaikan Edy.

Choki menyesalkan sikap dari Edy Rahmayadi itu, seharusnya menjadi sosok pemimpin panutan sebagai Gubernur, bukan sebaliknya. Hal ini akan memperlakukan dirinya sendiri sebagai pemimpin tertinggi di Sumatera Utara ini.

Selain itu, Choki mengaku sudah emosi dengan apa yang disampaikan Edy.

Pelatih biliar ini lebih memilih turun dari atas podium dan keluar dari aula sembari berusaha menahan emosinya saat dimaki Edy. Apalagi dia disebut dengan kata sontoloyo.

"Daripada saya emosi, sama-sama tidak enak. Kita menjaga, dia orangtua kita," katanya menjelaskan.

Untuk diketahui, kontingen Sumatera Utara pada PON XX memperoleh 55 medali pada perhelatan di Papua itu. Sumatera Utara berada di posisi 13 setelah hanya memperoleh 10 medali emas, 22 perunggu, dan 23 perak. Dibanding pada perhelatan PON XIX Jawa Barat, posisi Sumatera Utara melorot empat tingkat. Kala itu, Sumatera Utara memperoleh 66 medali, 16 emas, 17 perak, dan 33 perunggu.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU