> >

Sejarah Piala Dunia 1998 - Debut Pertama Ronaldo Luis Nazario de Lima yang Berakhir dengan Misteri

Kompas sport | 5 September 2022, 15:29 WIB
Penyerang legendaris timnas Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima. (Sumber: TWITTER.COM/FOOTBALL_FG )

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Piala Dunia Prancis 1998 bakal dikenang selamannya sebagai momen debut Ronaldo Luis Nazario de Lima di pesta sepak bola akbar sejagat yang berujung dengan misteri.

Legenda hidup Timnas Brasil itu memulai kiprahnya di Piala Dunia pada edisi Prancis 1998.

Empat tahun sebelumnya, Ronaldo muda yang masih berusia 17 tahun sempat masuk dalam anggota skuad Selecao di Piala Dunia 1994. Namun ia tidak tampil sekali pun ketika para seniornya mengangkat trofi keempat di Piala Dunia.

Pria kelahiran Rio de Janeiro, 18 September 1976, itu gembar-gembor soal prestasi, skill level dewa, dan selebrasi kariernya yang luar biasa di debut pertama kalinya itu saat Timnas Brasil di Grup A melawan Skotlandia.

Tim Samba menang 2-1, Ronaldo tampil penuh tetapi tak bisa menandakan aksi perdananya dengan torehan gol.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Otoritas Qatar Cabut Aturan Karantina

Taring Ronaldo baru terlihat di pertandingan kedua saat Brasil menggilas Maroko 3-0. Kala itu Ronaldo mencetak gol pada menit ke-9 sesuai dengan nomor punggung yang ia pakai.

Di partai penutup fase grup, Brasil kalah 1-2 dari Norwegia, tetapi Timnas Brasil tetap melaju ke fase 16 besar sebagai juara grup. Waktu itulah Ronaldo benar-benar meledak.

Ia mengukir brace ke gawang Cile di perdelapan final (4-1), membantu Brasil menekuk Denmark di perempat final (3-2), dan mencetak satu-satunya gol Selecao versus Belanda di semifinal (1-1).

Ronaldo dan kawan-kawan pun maju ke final untuk bertemu Prancis di Saint-Denis, 12 Juli 1998.

Pada partai final itulah salah satu misteri terbesar sepak bola dunia terjadi.

Sekitar 72 menit sebelum kick-off Timnas Brasil vs Prancis, nama Ronaldo menghilang dari lembar kertas susunan line-up. Posisinya sebagai starter Ronaldo digantikan Edmundo.

Dunia sepak bola dibikin gempar. Terjadi kekacauan di tribune karena tersebar info bahwa bintang terbesar masa itu tiba-tiba urung tampil dalam pertandingan terbesar.

Awak Timnas Brasil mengaku melihat Ronaldo kejang-kejang di tempat tidur beberapa jam sebelum laga.

Sejumlah konspirasi pun menyebar liar. Ada yang mengabarkan dia keracunan, sengaja diracun, kena efek suntikan pereda sakit, hingga isu depresi akibat tekanan berlebih di usia masih amat muda.

Baca Juga: Deretan Rekor Piala Dunia yang Susah Dipecahkan: Pelatih Termuda sampai Top Skor Sepanjang Masa

Rilis tak resmi menyatakan Ronaldo hanya akan duduk di bangku cadangan karena mengalami cedera usai menghadapi Belanda di semifinal.

Secara ajaib, Ronaldo akhirnya tetap bermain dan menjadi awak terakhir Timnas Brasil yang keluar dari terowongan pemain.

Dia memaksakan diri meminta tampil dan hal itu diamini dokter tim Selecao, Lidio Toledo.

Ronaldo toh tetap bermain meski dalam kondisi tidak normal dan namun Timnas Brasil kalah dari Prancis dengan skor 0-3.

Gol-gol Zinedine Zidane (2) dan Emmanuel Petit memastikan debut spesial Ronaldo di Piala Dunia berakhir dengan medali perak.

Namun, talentanya menghadirkan apresiasi berupa trofi Bola Emas buat Pemain Terbaik Piala Dunia 1998 dengan tambahan ukiran 4 gol sebagai pemain tersubur ketiga.

Konspirasi dan misteri mengenai apa yang sebenarnya terjadi jelang final Piala Dunia 1998 masih merebak sampai sekarang.

Ada sebuah laporan lain juga menyebut Timnas Brasil sengaja mengalah untuk memberikan jalan kepada Timnas Prancis agar juara di kandang sendiri.

Pamor Presiden FIFA kala itu, Sepp Blatter, juga disebut-sebut menjadi bahan pertaruhan.

Sebagai ganti, FIFA diklaim memberikan kesempatan Selecao untuk juara di edisi berikutnya.

Syahdan, Timnas Brasil memang mengangkat trofi Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan, di mana Ronaldo sukses menebus kegagalan dan segala kontroversinya di Prancis 1998.

Baca Juga: Penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar Setuju untuk Sajikan Bir Beralkohol di Pertandingan

Penulis : Kiki Luqman Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU