> >

Aria Bima PDIP: Tak Perlu Ada Pemilu kalau Pelaksanaannya Begini, Enggak Perlu Pilkada Juga, Cukup

Rumah pemilu | 17 Februari 2024, 06:45 WIB
Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aria Bima, menjawab pertanyaan salah satu awak media dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (23/12/2023). (Sumber: ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aria Bima, menyoroti pelaksanaan pemilihan presiden atau Pilpres 2024 yang dinilainya telah diwarnai kecurangan. 

Jika pelaksanaannya demikian, menurut Aria Bima, tidak perlu ada lagi pemilihan umum atau Pemilu. Termasuk pemilihan kepala daerah atau pilkada. 

"Saya tidak perlu lagi melihat adanya pemilu kalau pelaksanaan pemilu semacam ini (curang),” kata Aria Bima di Media Center TPN, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga: Prabowo Bakal Pangkas Subsidi BBM dan Elpiji 3 Kg demi Makan Siang Gratis

“Dan apakah menjamin nanti pilkada? Enggak perlu pilkada, cukup kepala desa ditakut-takuti dana desanya, suruh cari suara saja sudah."

Aria menjelaskan, proses dalam mengikuti Pilpres 2024 memiliki perjalanan panjang yang harus dilewati. Mulai dari mendaftarkan calon, menyiapkan visi misi, melakukan kampanye dan sosialisasi, hingga menyiapkan agar kampanye berlangsung meriah.

Menurut politikus PDI Perjuangan atau PDIP itu, hal tersebut mesti dilakukan agar pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan legitimasi dukungan dari pemilih.

Namun yang terjadi, kataAria, malah terdapat politisasi bantuan sosial atau bansos, intimidasi terhadap aparat desa, keterlibatan aparat yang tak netral, hingga politik uang dan manipulasi suara Pilpres 2024.

"Terus untuk apa kampanye? Untuk apa debat? Untuk apa tim narasi, tim substansi, tim para intelektual kita kumpulkan untuk menulis pertanyaan-pertanyaan debat," ujar Aria dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: KPU Buka Suara Terkait Adanya Perbedaan Data Perolehan Suara Pilpres, Begini Katanya

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU