> >

Prabowo Akui Presiden Jokowi Mampu Melawan Tekanan WHO soal Lockdown Saat Covid-19: Pemimpin Hebat

Politik | 6 Februari 2023, 12:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di acara Indo Defence 2022 Expo & Forum yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 2 November 2022. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr )


JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mampu melawan tekanan dari World Health Organization (WHO) saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. 

Ia menjelaskan, ketika wabah tersebut menyerang Indonesia, WHO berulang kali menekan Indonesia untuk menerapkan kebijakan lockdown. Bahkan, tekanan itu juga datang dari negara-negara tetangga. 

Baca Juga: Hadiri HUT Gerindra, Jokowi Sebut Elektabilitas Prabowo Berpotensi Jadi yang Tertinggi

"Waktu Covid-19 meletus, seluruh dunia panik. Saya juga saksi presiden kita ditekan oleh WHO, tetangga-tetangga kita untuk lockdown total," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Gerindra ke-15 di DPP kantor Partai Gerindra, Senin (6/2/2023). 

Menteri Pertahanan itu mengatakan, Kepala Negara akhirnya memutuskan untuk tak mengambil kebijakan tersebut. Sebab, saat itu perekeonomian Indonesia dinilai tak mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. 

 

"Beliau melihat kalau lockdown bagaimana rakyat kita yang paling miskin, rakyat  yang makan dengan upah harian? Indonesia tidak mampu untuk lockdown, beliau ambil risiko itu," ujarnya. 

Menurut dia, keputusan yang baik itu bisa diambil oleh Presiden Jokowi karena yang bersangkutan memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat.  

"Itu leadership, itu kepemimpinan yang hebat, saya harus akui. Saya jenderal ikut bertempur dalam aksi pertempuran, saya saksi, lihat pemimpin yang bisa ambil keputusan dan pemimpin yang tidak ambil keputusan." 

"Beliau adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan dan keputusannya berani. Kadang-kadang melawan tekanan dari mana-mana. Ini harus kita akui, bukan saya menjilat-jilat. Kalau pemimpin kita benar, kita harus akui," ujarnya.

Ia menambahkan, sebagai bangsa yang besar, masyarakat Indonesia itu harus bisa mengakui kehebatan dari pemimpinnya. 

Baca Juga: Balas Pujian Jokowi, Prabowo: Ciri Khas Beliau Itu Singkat, Ringkas tapi Tendangannya Lumayan

"Kalau kapten kesebelasan berhasil memimpin tim, harus kita puji dan akui. Jangan kita mau enaknya saja. Ini saya lihat bangsa Indonesia yang tidak mau mengakui kehebatan bangsa sendiri," kata Prabowo.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU