> >

Heru Budi Ungkap Banyak Warga Miskin Ramai-Ramai Pindah ke Jakarta, Ternyata Ini Alasannya

Sosial | 6 Februari 2023, 06:30 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (tengah) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (kanan) saat memberikan keterangan usai rapat koordinasi Operasi Lilin Jaya 2022 di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12/2022). (Sumber: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat/aa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, akhir-akhir ini banyak warga berpenghasilan rendah atau miskin dari luar DKI yang pindah ke Jakarta.

Ia pun membeberkan alasan mereka pindah ke Ibu Kota karena hanya ingin mendapatkan layanan kesehatan hingga layanan sosial yang baik. 

Baca Juga: Heru Budi Ungkap Sudah Ada 7 Pendaftar Jadi Sekda DKI, 2 Orang dari Luar Jakarta

"Hal ini karena apa? Karena dokternya bagus, RS-nya bagus, dan AC. Di tempat lain, tidak ditemukan itu,” kata Heru Budi di Jakarta, Minggu (5/2/2023).

“Belum lagi jaring pengaman sosialnya, ada 17 mulai KJP (Kartu Jakarta Pintar) hingga bantuan sembako.”

Lebih lanjut, Heru mencontohkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya. Dari 14 pasien dalam satu ruangan, 9 orang di antaranya merupakan warga luar DKI Jakarta.

Selain karena ingin mendapat layanan kesehatan dan sosial, menurut Heru, hal itu terjadi karena adanya kebijakan pemerintah pusat yang mengizinkan perpindahan penduduk tidak lagi memerlukan rekomendasi.

Baca Juga: Sebelum Ditemukan di Pinggir Jalan Ciledug, Malika Pernah Dibawa Penculik Mulung di Jakarta Utara

Pada akhirnya, kata Heru, terjadilah penambahan perpindahan penduduk. Termasuk di kantung-kantung masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta.

"Data yang saya terima per bulan ini, perpindahan penduduk naik, termasuk mohon maaf sekali lagi, di kantong-kantong masyarakat berpenghasilan rendah semakin meningkat," ucap Heru.

Sementara Heru mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait fenomena ini. Sebab, ia tidak diperbolehkan melakukan batasan atas perpindahan penduduk tersebut.

Namun demikian, Heru meminta kepada jajaran Pemprov DKI hingga tingkat terbawah, yakni RT dan RW untuk memerhatikan hal ini.

Baca Juga: PSI Respons Jakpro yang Sebut Formula E Cuan Rp5,29 Miliar: Masih Utang Kok Berani Ngomong Untung

Sebab, kata dia, perpindahan penduduk akan mengakibat penduduk semakin bertambah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kebutuhan anggaran daerah.

"Masih banyak warga DKI yang butuh perawatan di RS tersebut karena mereka dari berbagai penjuru dan wajar secara aturan boleh dirawat di RSUD Pasar Minggu," ujarnya.

Heru pun menegaskan, pihaknya tidak tidak bisa melarang terkait persoalan ini. Tetapi, dampaknya APBD DKI akan terbebani karena akhirnya RSUD Pasar Minggu harus dibesarkan.

Termasuk, perlunya penambahan tempat tidur. Bukan tak mungkin hal ini akan terjadi pada rumah sakit lainnya seperti Budi Asih. 

Baca Juga: Heru Budi Rombak Direksi dan Komisaris TransJakarta, Kuncoro Wibowo Jadi Dirut Gantikan Yana Aditya

Kepala Sekretariat Kepresidenan itu juga menambahkan, Pemprov DKI akan membahas soal perpindahan penduduk ini dalam rapat bersama TNI-Polri.

Sebab, persoalan ini juga sedikit banyak akan merembet ke persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Saya katakan, kita tidak bisa berikan batasan, harus kita terima. Saya tidak komentar banyak masalah ini, nanti saya sampaikan masalah ini secara detail pada saat rapat pimpinan dengan jajaran TNI-Polri," ujarnya.

Baca Juga: Ramai Petisi Kembalikan WFH, Heru Budi Serahkan ke Masing-Masing Perusahaan

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU