> >

Sosok Ibnu Taimiyah, Dikutip Mahfud MD Gambarkan Polisi Jelek atau Semalam Tanpa Polisi

Sosok | 23 Agustus 2022, 07:10 WIB
Lukisan menggambarkan Ibnu Taimiyah (Sumber:Wikipedia.commons-)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, dengan agenda pemaparan kasus terbunuhnya Brigadir J, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa keberadaan polisi tetap dibutuhkan.

"Kalau bicara potret polisi. Potret polisi itu sebenarnya di mata masyarakat memandang sangat bagus dan sangat perlu. Di mana itu? Hasil survei Kompas. Polisi itu terbaik nomor satu dari empat aparat penegak hukum," katanya di Kompleks Parlemen, Senin (22/8/2022). 

Yang menarik, di akhir rapat, Mahfud pun mengutip pendapat cendekiawam Islam Ibnu Taimiyah yang sudah dimodifikasi. "Sittuna min imamin jaaizin ashlahu min lailatin wahidatin bilaa sulthonin. Lebih baik 60 tahun dengan polisi jelek, daripada semalam tanpa polisi," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD: DPR Diam Saat Kasus Ferdy Sambo Memanas, Harusnya Ikut Saya Mendorong agar Terungkap

Mahfud menjelaskan, kondisi semalam saja tanpa polisi sangat berbahaya. "Besoknya negara hilang," kata Mahfud di Komisi III DPR.

Pendapat Ibnu Taimiyah tersebut sebenarnya bicara tentang pemerintahan yang zalim, yang berbunyi, "60 tahun di bawah pemerintahan tiran, lebih baik daripada semalam tanpa pemerintahan."

Pendapat Ibnu Taimiyah tersebut, dipengaruhi kondisi jatuhnya Baghdad ke tangan pasukan Tartar pada abad 13. Dampak dari kejatuhan itu sangat terasa bagi kehidupan masyarakat Bahgdad dan sekitarnya kala itu.

 

Usai peperangan terjadi kekosongan pemerintahan sehingga terjadilah kerusuhan dan kekacauan.

Saat Ibnu Taimiyah hidup, kondisi Dinasti Abbasiyah berada di ujung tanduk. Hancurnya dinasti ini menyebabkan terjadi perpecahan di wilayah-wilayah bekas kekuasaan Abbasiyah. Para amir dan sultan bebas menggunakan gelar khilafah semau mereka.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU