> >

VMARS, Analog Mars Pertama di Asia Tenggara Gencar Promosi ke Luar Negeri

Sosial | 9 Agustus 2022, 20:06 WIB
VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station) yang diinisiasi oleh ISSS (Indonesia Space Science Society). (Sumber: doc. VMARS research team)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana pembangunan analog Mars atau pelatihan simulasi hidup di Planet Mars pertama di Indonesia bernama v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station (VMARS) terus digaungkan.

Sederet program sosialisasi dan publikasi untuk praproduksi VMARS gencar dilakukan, seperti pameran dan presentasi di berbagai negara.

Setelah dipresentasikan pada event Yokohama Triennale di Jepang pada 2020, selanjutnya VMARS dipresentasikan di Bangkok Art Biennale (BAB) pada 2021 dengan judul "MARS IS (NOT) A SIMULATION - a terraforming paradox after the mission."

Pada tahun ini, VMARS dipresentasikan dalam ajang UNESCO Media Arts Creative City Platform di Korea Selatan pada Maret sampai Juni 2022.

Baca Juga: Bakal Jadi Simbol Indonesia dalam Eksplorasi Planet Mars, VMARS Dibangun di Yogyakarta Akhir 2022

Setelah Korea, VMARS dibawa ke Taiwan, dalam ajang internasional bertajuk "The International Techno Art Exhibition, Mediating Asia" yang diadakan di National Museum of Fine Arts, Taiwan.

Pameran ini juga diikuti oleh Tad Ermitano, Etsuko Ichihara, IP Yuk Yiu, Joo Young Oh, Shyu Ruey Shiann, Miao Ying, dan Raqs Media Collective dengan kurator Gunalan Nadarajan (USA) dan Yu Chuan Tseng.

Menurut Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) sekaligus penggagas VMARS, Venzha Christ, VMARS adalah proyek percontohan yang nyata yang ditujukan untuk pengembangan pendidikan alternatif dan mandiri tentang astronomi dan sains antariksa di Indonesia.

Proyek VMARS juga bertujuan untuk memajukan potensi serta peran Indonesia dalam eksplorasi luar angkasa di dunia.

Seperti yang diketahui, di dunia internasional sudah ada beberapa analog Mars, seperti, HI-SEAS di Mauna Loa - Hawaii oleh NASA, MDRS di Utah oleh Mars Society, MARS-500 di IBMP Moskow hasil kolaborasi antara Rusia, ESA, dan China.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU