> >

Menkominfo Sebut Indonesia Berpeluang Kembangkan Metaverse Dunia karena Punya Kearifan Lokal

Peristiwa | 14 Januari 2022, 22:01 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (Sumber: HUMAS BNPB/M Arfari Dwiatmodjo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, Indonesia berpeluang besar dalam pengembangan metaverse dunia karena memiliki keunggulan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal.

Salah satu peluang untuk menampilkan peran Indonesia di mata dunia tersebut bisa dilakukan dalam ajang Presidensi G20 Indonesia 2022.

Baca Juga: Menkominfo Tegaskan Ketentuan Vaksinasi Booster Covid-19

Karena itu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, kata dia, mendorong kolaborasi multipihak dalam merintis dan mewujudkan metaverse versi Indonesia agar memberikan manfaat bagi masyarakat era digital.

“Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor yang ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital. Hal ini pun akan terus berevolusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” kata Johnny G Plate melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (14/01/2022).

Johnny menuturkan, untuk melakukan pengembangan metaverse di Indonesia, perlu sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia.

“Tentunya perkembangan ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya.” 

Baca Juga: Rancangan IKN Baru Bakal Diimplementasikan dalam Dunia Metaverse

Sementara itu, pengamat teknologi dan inovasi Indrawan Nugroho mengatakan, metaverse Indonesia perlu didesain sejak awal berbasis kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa. 

“Kita tidak ingin menduplikasi metaverse versi negara lain, metaverse kita harus bisa jadi daya ungkit eksponensial untuk beragam potensi besar yang ada di negeri tercinta ini,” ujar Indrawan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbicara tentang dunia metaverse dalam pidatonya di Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 pada Desember 2021 lalu. 

Menurutnya, pada masa depan dakwah maupun pengajian bisa dilakukan secara virtual dengan metaverse.

Presiden pun meminta seluruh warga NU bisa mengantisipasi kemajuan teknologi ini.

Baca Juga: Bos Twitter Jack Dorsey Mengejek Ide Mark Zuckerberg Bikin Facebook Jadi Metaverse

“Metaverse akan mengubah, saya tidak tahu apakah pandemi ini menjadi dipercepat lima atau sepuluh tahun tapi pasti datang. Oleh sebab itu, kita semua harus siap dan kita bersama-sama NU untuk peradaban dunia,” ujar Jokowi.

“Dan Indonesia sekarang memimpin G20 juga ingin mempengaruhi kebijakan dunia yang berpihak pada negara miskin dan berkembang, kepada negara kecil dan kepulauan dalam segala hal, utamanya dalam digitalisasi, perubahan iklim dan ekonomi hijau.”

Adapun metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas, di mana semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel. 

Metaverse memiliki potensi yang besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar, dan berkarya.

Tidak hanya ditujukan untuk gaming atau pertukaran NFT (non-fungible tokens) semata.

Baca Juga: Kemenkominfo: Migrasi Televisi Analog ke Digital akan Stabilkan Jaringan Internet di Daerah

Diketahui, NFT merupakan aset digital yang menggambarkan objek aslinya, tak bisa dijadikan sebagai alat tukar, tetapi bisa diperjualbelikan seperti halnya aset fisik.

Diperkirakan pembangunan metaverse ini membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024. 

Chief Executive Officer (CEO) WIR Group Michael Budi mengatakan, perusahaannya sebagai salah satu perusahaan teknologi perangkat lunak metaverse asal Indonesia akan memperkenalkan prototipenya pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022. 

Dalam kolaborasi ini, kata dia, WIR Group akan mengajak perusahaan global Meta (Facebook) dan Microsoft sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality.

Baca Juga: Johnny G Plate: Kalau Pemerintah Sudah Bilang Hoaks, Ya Dia Hoaks, Kenapa Membantah?

Budi menuturkan, rencana kolaborasi pemerintah-swasta dan antar perusahaan ini diharapkan dapat merintis metaverse versi Indonesia.

“Adanya dukungan dari pemerintah yang dilakukan secara masif akan sangat berpengaruh terhadap pengembang berbagai sektor kehidupan," ujar Budi.

"Dalam waktu yang relatif cepat, visi pengembangan sektor teknologi metaverse secara pesat di Indonesia dapat terwujud."

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU