> >

Hadapi Ancaman Sebesar Pandemi di Masa Depan, Presiden Jokowi Sampaikan Komitmen Ini

Politik | 18 Oktober 2021, 23:21 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan komitmen menghadapi perubahan iklim yang akan menjadi ancaman sebesar pandemi di masa depan. (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen Indonesia menghadapi perubahan iklim yang akan menjadi ancaman sebesar pandemi Covid-19 di masa depan.

Komitmen itu diucapkan Presiden Jokowi saat menerima Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans di Istana Merdeka pada Senin (18/10/2021).

Salah satu komitmen Jokowi adalah menjaga hutan dan mangrove di Indonesia yang menjadi salah satu paru-paru dunia.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Bencana Iklim Mendatang akan Berdampak seperti Pandemi Covid-19

“Sebagai salah satu pemilik hutan dan ekosistem mangrove terbesar, Indonesia menyadari posisi strategisnya,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi mengatakan bahwa isu perubahan iklim dan lingkungan hidup terkait dengan target Sustainable Development Goals (Target Pembangunan Berkelanjutan)

Presiden, kata Retno, beranggapan bahwa perlu ada keseimbangan antara lingkungan hidup dan pembangunan.

“Keseimbangan ini yang diperlukan dan keseimbangan ini hanya akan tercapai jika kita bekerja sama,” kata Retno.

Lebih jauh, Presiden Jokowi pun membeberkan sejumlah langkah konkret sesuai komitmen dalam menghadapi perubahan iklim.

“Seperti penurunan emisi 29 persen dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030 sejauh ini berjalan baik,” beber Retno.

“Pemenuhan komitmen ini disumbang dari turunnya kebakaran hutan, penurunan emisi hutan dan tata guna lahan, deforestasi hutan yang mencapai tingkat terendah, dan rehabilitasi mangrove yang mencapai 600 ribu hektar,” imbuhnya. 

Ia menyebut, Indonesia tidak ingin berhenti dengan sekedar mengumbar janji, melainkan memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca sebagaimana Kesepakatan Paris.

Baca Juga: Peringatan BMKG Akibat Perubahan Iklim, Bencana Badai hingga Hilangnya Es di Puncak Jaya

Di sisi lain, Retno mengatakan, Presiden Jokowi menyampaikan pada pihak Uni Eropa bahwa Indonesia membutuhkan teknologi dengan harga terjangkau.

Indonesia, kata Jokowi, membutuhkan investasi untuk mengganti energi kotor, seperti batu baru dengan penggunaan energi baru terbarukan.

Ia mengatakan, Indonesia perlu bekerja sama dengan Uni Eropa dalam hal itu agar dapat menghadapi perubahan iklim.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan perubahan iklim akan menyebabkan bencana tingkat global, seperti pandemi Covid-19.

“Perubahan iklim adalah bencana global yang besar dampaknya diperkirakan akan sama dengan pandemi,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta pada Selasa (27/7/2021).

Menurut Sri Mulyani, perubahan iklim adalah ancaman nyata yang terus diteliti ilmuwan dunia.

Perubahan iklim ini memicu suhu dunia memanas karena banyak negara berlomba melakukan pembangunan. Sri Mulyani menyebut, pembangunan pada akhirnya mengancam alam.

Baca Juga: Muncul Potensi La Nina pada Akhir 2021, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem!

 

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU