> >

Geliat Capres Mulai Ramai: Ada yang Mau, Malu-malu, dan Siap Maju

Politik | 11 Oktober 2021, 11:30 WIB
Nama-nama yang disebut calon presiden 2024 antara lain Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan (Sumber:KOMPAS TV-)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Geliat pencalonan sejumlah nama untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2024 mendatang mulai ramai. Hal itu dilihat dari pernyataan para kader, deklarasi relawan hingga baliho.

Yang terbaru, pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani yang mulai terbuka menyatakan kesiapan Prabowo Subianto sebagai capres mendatang.

 
"Majunya beliau (Prabowo, red) karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani, Minggu (10/10/2021). 

"Saya katakan sekali lagi, Insya Allah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," ujar Muzani. Sebelumnya, meski hasil survei selalu berada di urutan teratas, namun Prabowo tidak pernah menyatakan secara terbuka. Pernyataan Muzani, tampaknya mewakili pernyataan Prabowo secara tegas kesiapannya maju sebagai capres 2024. 

Baca Juga: Relawan dari Malang Deklarasikan Puan Maharani sebagai Capres 2024

Hal yang sama juga datang dari para relawan dan pendukung Ketua DPR Puan Maharani. Minggu (10/10/2021), relawan Generasi Muda Pejuang Nusantara atau Gema Puan menggelar deklarasi mendukung Puan Maharani untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu mendatang.

Acara ini digelar di sebuah hotel di Kota Malang, Jawa Timur,  dan diikuti puluhan relawan yang tergabung dalam Gema Puan.

Lewat deklarasi ini, relawan Gema Puan ingin menunjukkan puan maharani memiliki dukungan khususnya di wilayah Jawa Timur.

Gema Puan menyatakan tidak memiliki keterikatan dengan partai politik dan diisi oleh masyakarat dari berbagai latar belakang.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gema Puan Jawa Timur Nanang Sutrisno mengatakan, dukungan terhadap Ketua DPR RI itu, menyusul beberapa calon presiden lain yang sudah mulai muncul untuk menyongsong Pemilu Presiden 2024.

"Ini untuk menunjukkan bahwa Puan Maharani itu juga punya kekuatan, dan pendukung, yang layak diperhitungkan," ujar Nanang kepada wartawan, Minggu.

Ia menambahkan, para relawan tersebut memilih sosok Puan Maharani untuk menjadi calon presiden Indonesia dikarenakan Puan telah memiliki sejumlah alasan mendasar. 

Di antaranya, kata Nanang, Puan merupakan sosok pekerja keras, tidak banyak bicara juga dinilai sebagai sosok negarawan.

Sebelumnya, baliho Puan bertebaran di sejumlah daerah. Namun sebagian masyarakat bereaksi negatif,  beberapa baliho ada yang dicoret dan dirusak.

Namun, semenjak banyak kasus baliho dirusak, Puan lebih banyak turun ke masyarakat baik berbarengan dengan Presiden Jokowi dalam berbagai acara atau dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk meninjau vaksinasi.

Di antara sejumlah tokoh yang ramai disebut, hanya relawan Ganjar Pranowo yang paling sering deklarasi. Para relawan Gubernur Jawa Tengah ini punya banyak jaringan di sejumlah daerah. Bahkan mengaku menyebar hingga 17 negara.  

Baca Juga: Relawan Jokowi Dukung Ganjar Capres 2024, PPP: Kalau Tak Didukung Parpol Percuma!

Misalnya, Relawan Jokowi Mania (Joman) menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024. Ketua Umum Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer mengatakan pilihan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagi sikap yang siap dipertanggungjawabkan.

“Sikap dukungan kami ke Mas Ganjar sedikitpun kami rasa tidak akan berubah, tekad bulat kami, sebuah pilihan yang kami pertanggungjawabkan,” kata Immanuel Ebenezer dalam keterangannya Selasa, 21 September 2021 lalu.

Joman, yang  mendukung Jokowi dua periode, tidak mempermasalahkan jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) belum menentukan sikap terkait pilpres. 

Ganjar sendiri tidak pernah menyatakan tegas siap maju. Namun, dengan nada setengah malu-malu, dia menyatakan bahwa jabatan itu jangan dikejar. 

"Kalau saya di DPR sudah, di pemerintahan eksekutif sedang, di DPR dua periode, sini juga berjalan dua periode. Jadi semakin hari semakin biasa. Kalau orangtua bilang itu biasa kan kamu udah ngalamin itu biasa," katanya, dalam tayangan "BEGINU S2 Eps7: Ganjar Pranowo, Diplomasi Kaos Oblong dan Perjalanan Merawat Akar" di Kanal YouTube Kompas.com 21 April 2024.  


Ganjar juga menambahkan pesan almarhum ayahnya. "Bapak saya bilang jabatan itu jangan kamu kejar-kejar tapi suatu ketika kalau amanah itu kamu dapatkan, kamu harus kerjakan dengan baik. Itu pesan-pesan sebelum saya ke Gubernur, waktu itu saya masih di DPR," ungkapnya. 

Ganjar menyatakan bahwa keputusan calon presiden 2024 ada pada Ketua Umum PDIP Megawati.

Sementara  itu, nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pun tak luput dari sosok yang dicalonkan. 

Misalnya, beredar poster dari grup Whatsapp yang bertuliskan Deklarasi LBP for President RI 2024.  

Kemudian ada yang menamakan diri "Sahabat LBP" singkatan panggilan Luhut. "Kami melakukan soft launching ini karena beberapa diskusi dari kalangan bawah mulai dari tokoh masyarakat, petani, mahasiswa, dan sebagainya," kata Presidium sekaligus Juru Bicara Sahabat LBP, Sarjan Andesbaya, pada acara soft launching #Sahabat LBP  Sabtu sore (9/10/2021).

Kata Sarjan, ada aspirasi dari masyarakat  berkembang di masyarakat itu,  yang kemudian dirumuskan dalam bentuk organ dan relawan Sahabat LBP. Tujuannya adalah mendorong LBP menjadi presiden pengganti Jokowi.

Namun, Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi buru-buru membantah semua deklarasi itu."Saya ingin menegaskan bahwa poster yang beredar tidak ada sangkut pautnya dengan Pak Luhut," katanya. 

Ia juga menegaskan bahwa  Luhut tidak berniat untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: TOP3NEWS: Gerindra Soal Prabowo Capres 2024, Pengendara BMW Tabrak Polisi, Polri Kasus di Luwu Timur

Jodi juga pernah menyatakan bahwa deklarasi itu ulah orang iseng. "Tidak benar, orang iseng saja kali. Pak Menko (Luhut) selalu bilang mengabdi itu enggak harus jadi presiden," katanya, kepada Kompas.com, awal Oktober lalu.

Dan gerakan pencapresan yang cukup masif datang dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Dorongan menyodorkan nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini, datang dari sejumlah kader Golkar di daerah.

"Kebulatan tekad" mendukung Hartarto ini bahkan sudah disuarakan pada Munas Golkar X  pada Desember 2019 silam. Sejumlah kader di  daerah mendukung Airlangga menjabat Ketum untuk periode kedua dan sekaligus calon presiden.

Ketua DPD Sulawesi Utara Tetty Paruntu, misalnya, dengan tegas minta Airlangga capres. "Golkar Sulut dan 15 DPD II mencalonkan lagi Airlangga (dan) siap menangkan di Pilpres 2024," kata Ketua DPD Sulawesi Utara Tetty Paruntu saat memberikan pandangan umum terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) DPP Partai Golkar dalam Munas X Golkar, Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2019.

Tokoh senior Golkar seperti Akbar Tanjung pun secara jelas memberi dukungan. "Insya Allah Golkar nanti menjadi pemenang. Kami dari Dewan Kehormatan juga berharap beliau (Airlangga Hartarto) juga menjadi pemenang dalam pemilihan Presiden 2024 yang akan datang,” kata Akbar Tanjung saat berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar, Minggu (10/10/2021).

Airlangga tak menampik namanya memang disebut para kader sebagai capres 2024. "Ya kalau nama itu kan sudah diusung di dalam munas dan itu tentu diperkuat di dalam rapimnas," katanya menegaskan siap capres Maret lalu. 

Mungkin hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang belum ada deklarasi relawan. Di media sosial memang ada "Sohib Anies", namun suaranya nyaris tak terdengar.  Anies pun tak banyak bicara soal pencapresan.  Selain itu, Anies bukan kader partai politik seperti kandidat lain.

Meski waktu menuju 2024 masih cukup lama. Namun pasang kuda-kuda sudah dipersiapkan sejak awal. Kini, tinggal mesin politik yang harus bekerja.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU