> >

WHO Rilis Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Ketika Isoman, Ini Daftarnya

Kesehatan | 17 Juli 2021, 09:37 WIB
Ilustrasi bahan makanan yang direkomendasikan WHO ketika menjalani periode isolasi mandiri atau isoman. (Sumber: Times of India)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Asupan makanan penting menjadi perhatian bagi orang yang terinfeksi Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri atau isoman. Sebab, kemampuan pemulihan tubuh agar terbebas dari infeksi corona salah satunya dipengaruhi dari apa yang dikonsumsi.

Sistem kekebalan tubuh yang digunakan untuk melawan infeksi memerlukan asupan dengan nutrisi yang baik.

Selain itu asupan nutrisi juga dapat mengurangi masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan diabetes.

Baca Juga: Kenali Actemra, Obat Rekomendasi WHO Untuk Covid-19

Untuk mendukung kesehatan individu di rumah agar tetap optimal, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis panduan khusus tips makanan yang sebaiknya dikonsumsi dalam periode isolasi mandiri.

Berikut beberapa tips makanan yang direkomendasikan WHO dikutip dari Kompas.com.

1. Batasi asupan gula

Minuman dengan kadar gula tinggi seperti soda, jus kemasan, teh, atau kopi yang mengandung gula lebih baik dibatasi.

Ambil sumber manis dari buah-buahan beku atau buah-buahan kalengan daripada sirup.

Selain itu buah-buahan kering juga termasuk pilihan baik untuk mengganti gula yang berlebih.

Pemberian makanan manis kepada anak-anak lebih baik dihindari.

2. Kurangi garam

WHO merekomendasikan mengonsumsi garam kurang dari 5 gram per hari.

Untuk menghilangan natrium yang berlebih dalam makanan kaleng misalnya, WHO menyarankan untuk membilas sayuran atau kacang-kacangan.

Penggunaan garam ekstra ketika memasak disarankan diganti dengan mengeksplorasi bumbu dan rempah segar untuk penambah rasa.

Selalu periksa kandungan natrium ketika mengonsumsi makanan ringan.

Baca Juga: Gerakan Berbagi Makanan Bagi Warga Isolasi Mandiri Covid-19

3. Konsumsi makanan yang bervariasi

Berbagai jenis makanan sehat sebaiknya dikonsumsi ketika tengah melakukan isoman.

Jenis makanan tersebut yakni biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, nasi, buah, dan sayuran.

Sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu diperlukan sebagai pengganti sel yang telah rusak selama pemulihan berlangsung.

Makanan utuh seperti gandum utuh, jagung yang belum diproses atau beras merah dapat membuat Anda merasa lebih kenyang karena kandungan serat di dalamnya.

Pilih sayuran, buah segar, atau kacang untuk pengganti cemilan dibanding keripik kentang.

4. Makan lemak dan minyak dalam jumlah sedang.

Menggunakan minyak zaitun, minyak kedelai, minyak bunga matahari atau jagung ketika memasak lebih direkomendasikan karena lebih sehat ketimbang mentega atau minyak sawit.

Selain itu untuk asupan lemak rendah bisa menggunakan daging putih unggas dan ikan. Daging tersebut umumnya memiliki lemak yang lebih rendah ketimbang daging merah.

Termasuk dalam konsumsi susu, WHO menyarankan untuk memilih produk susu rendah lemak. Makanan yang pengolahannya diproses, dipanggang, dan digoreng dengan lemak trans harus dihindari.

WHO menyarankan untuk mengukus atau merebus makanan daripada menggorengnya.

Baca Juga: 7 Langkah Aman Pesan Makanan Online Selama Pandemi

5. Minum cukup air

Untuk mencapai kesehatan yang optimal, tingkat hidrasi dalam tubuh harus dipertahankan agar tak terjadi penurunan.

Air putih juga merupakan pilihan baik untuk mengurangi asupan gula dan kalori berebih.

6. Hindari konsumsi alkohol.

Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko cedera serta bukan bagian dari diet yang sehat.

WHO menyatakan konsumsi alkohol jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati, kanker, penyakit jantung, dan mental.

Baca Juga: Banyak Anak Tertular Covid-19, Ini Daftar Makanan dan Vitamin Penambah Daya Tahan Tubuh

7. Menyusui bayi dan anak kecil

Sebagai makanan ideal untuk bayi, ASI merupakan makanan yang dapat membentuk antibodi untuk melindungi banyak penyakit umum pada bayi.

Ibu yang terinfeksi Covid-19 tetap dapat menyusui bayinya, namun harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Mengenakan masker ketika menyusui, mencuci tangan sebelum atau setelah menyusui disarankan.

Untuk mengurangi kontak langsung dengan bayi, metode pumping bisa diterapkan bagi ibu menyusui.

Penulis : Danang Suryo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU