> >

Kuota Mahasiswa Baru ke Timur Tengah Dibatasi, Begini Penjelasan KBRI Kairo

Update | 18 Mei 2021, 08:52 WIB
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Cairo, Mesir Bambang Suryadi (Sumber: Laman Kementerian Agama (Kemenag) RI)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Kairo, Mesir,  Bambang Suryadi, memberi penjelasan terkait adanya pembatasan jumlah calon mahasiswa baru (camaba) ke Timur Tengah.

 

Seperti diketahui, dari 5.752 peserta seleksi, Kementerian Agama (Kemenag) hanya menerima 1.579 camaba untuk kuliah di Mesir (Al-Azhar) dan 30 camaba di Maroko.

Bambang yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan pembatasan itu dalam rangka mengoptimalkan aspek perlindungan dan pembinaan kepada mahasiswa.

“Pembatasan kuota bagian dari upaya pemerintah memberikan layanan maksimal kepada mahasiswa,” kata Bambang melansir dari laman Kemenag, Selasa (18/5/2021). 

Baca Juga: PBNU Kutuk Serangan Israel ke Palestina

Dia kemudian menjelaskan pelayanan tersebut tidak hanya saat seleksi, tapi selama mereka tiba di Mesir

"Permasalahan perlindungan, pembinaan dan kehadiran Pemerintah ini, tidak terbatas pada masalah seleksi (pre departure), tetapi juga pada saat mereka tiba di Mesir (post departure)," sambungnya.

Hal ini bertujuan supaya tidak ada mahasiswa Indonesia di Mesir yang tidak mendapatkan layanan, baik dari pihak KBRI maupun pemerintah Mesir.

Baca Juga: 3.000 Imigran Maroko Renangi Laut untuk Capai Perbatasan Spanyol, Ada yang Tenggelam dan Hipotermia

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU