> >

Politikus PDIP Kritik Anies Bangun Tugu Sepeda: Kerja Jangan Berdasarkan Mimpi, yang Tertulis Saja

Peristiwa | 14 April 2021, 18:08 WIB
Tugu sepeda di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021). (Sumber: KOMPAS.com/Ihsanuddin)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menerima kritik. Kali ini terkait pembangunan tugu sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, yang melayangkan kritiknya terhadap Anies Baswedan selaku pimpinan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Anies Ingatkan Masyarakat Kisah Perang Uhud Terkait Covid-19, Maksudnya Apa?

Menurut Gembong, tugu sepeda tersebut dibangun hanya berdasarkan mimpi, tanpa perencanaan yang jelas.

Itu sebabnya, Gembong menilai Anies Baswedan bekerja hanya dengan selera mimpi di malam hari. Sebab, tiba-tiba membangun tugu tanpa perencanaan apa pun.

“Kerja kalau tidak menggunakan perencanaan ya begitu, kerja ujug-ujug, tiba-tiba tadi malam mimpi mau bikin patung, besok diwujudkan patung," kata politikus PDIP itu di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Baca Juga: Anies Baswedan Bagikan Jurus Lolos PTN kepada Ribuan Calon Mahasiswa

Gembong yang juga anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini menyarankan kepada Anies Baswedan agar bekerja sesuai yang sudah direncanakan saja.

"Bahasa saya adalah, Pak Anies Baswedan cukup bekerja sesuai apa yang tertulis, bukan sesuai mimpinya,” ujarnya. 

“Yang tertulis apa? Ya, yang di RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) saja.”

Lebih lanjut, Gembong tidak mempermasalahkan sumber anggaran pembangunan tugu sepeda itu berasal dari pihak ketiga.

Baca Juga: Survei KedaiKOPI: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Jokowi Masih Banyak Diminati, Anies Berapa?

Alasannya, bentuk pembiayaan dari pihak ketiga untuk pembangunan tugu sepeda merupakan pendapatan sah yang bisa diambil Pemprov DKI.

Namun, Gembong berpendapat, akan lebih baik jika proyek yang dibangun itu berdasarkan asas manfaat. Juga melihat kondisi DKI Jakarta saat ini.

"Harus melihat sisi manfaat bagi warga Jakarta. Apakah itu bermanfaat atau tidak, tapi melihat situasi sekarang, (pembangunan tugu sepeda) belum menjadi hal yang sangat prioritas. Maka bekerja jangan berdasarkan mimpi," kata dia.

Baca Juga: Longgarkan Jam Operasional Restoran di DKI selama Ramadhan, Anies Baswedan: untuk Layani Sahur

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan tugu atau prasasti sepeda dibangun untuk dijadikan tempat selfie.

"Tempat selfie bagi teman-teman milenial," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Selain itu, kata Riza, tugu senilai Rp 800 juta dari dana pihak ketiga itu bisa menjadi ikon baru bagi kota Jakarta, serta untuk mempercantik tempat-tempat yang ada di Jakarta.

Baca Juga: Anies Baswedan Imbau Masyarakat yang Tarawih di Masjid Jaga Jarak dan Pakai Masker

Dana Rp 800 juta, kata Riza, merupakan bentuk penghargaan dari seniman dan konsultan yang sudah bersusah payah mewujudkan hal tersebut.

"Tentu yang namanya kami harus menghargai daripada para seniman seni rupa yang membuat (tugu sepeda) dan para konsultan," kata Riza.

Riza menambahkan, tugu sepeda tersebut juga sebagai bentuk penghargaan bahwa DKI Jakarta ingin sepeda tak lagi menjadi alat olahraga saja, tetapi juga sebagai alat rekreasi dan alat transportasi.

Baca Juga: Survei SMRC: Pendukung Anies Paling Tinggi Percaya Pemerintah Melakukan Kriminalisasi Ulama

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU