> >

Komunitas Intelijen AS Peringatkan Pemerintahan Netanyahu Kemungkinan dalam Bahaya, Ini Sebabnya

Kompas dunia | 13 Maret 2024, 14:49 WIB
PM Israel Benyamin Netanyahu saat pidato di pertemuan Lobi Yahudi dan Lobi Zionis AIPAC di Amerika Serikat. Inilah kisah kelompok anggota Kongres AS pembela Palestina mempertahankan kursi mereka melawan Lobi Yahudi dan Zionis seperti American Israel Public Affairs Committee AIPAC. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemungkinan dalam bahaya di tengah meningkatnya ketidakpuasan publik atas kepemimpinannya.

“Kelangsungan hidup Netanyahu sebagai pemimpin, juga koalisi pemerintahannya yang terdiri dari partai-partai sayap kanan dan ultraortodoks yang menerapkan kebijakan garis keras terhadap isu-isu Palestina dan keamanan, kemungkinan dalam bahaya,” demikian dinyatakan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) dalam laporan publiknya, Senin (11/3/2024).

Baca Juga: Sebut Tokoh Hamas Nomor 4 Telah Dibunuh, Netanyahu: Nomor Tiga, Dua dan Satu Menyusul

“Ketidakpercayaan atas kemampuan Netanyahu untuk memerintah tumbuh semakin dalam dan meluas di kalangan masyarakat, dibandingkan sebelum perang. Dan kami memperkirakan akan terjadi protes besar-besaran yang menuntut pengunduran dirinya dan pemilihan (pemerintahan) baru. Pemerintahan yang berbeda dan lebih moderat jadi satu kemungkinan,” ucap laporan itu.

Lebih lanjut, melansir Anadolu, Rabu (13/3/2024), laporan komunitas intelijen AS yang didasarkan pada informasi pada 22 Januari itu mencatat bahwa Israel kemungkinan akan menghadapi perlawanan bersenjata dari Hamas selama bertahun-tahun dari sekarang.

Laporan itu juga menambahkan, militer Israel harus berjuang untuk menghancurkan infrastruktur terowongan bawah tanah Hamas, yang disebut telah menjadi tempat milisi Palestina “bersembunyi, mengumpulkan kekuatan, dan mengejutkan tentara Israel”.

Baca Juga: Netanyahu Serang Balik Biden usai Dikritik atas Pendekatan Perang Gaza: Ia Salah

Laporan komunitas intelijen AS itu juga memperingatkan, risiko meningkatnya eskalasi menjadi perang antarnegara yang lebih luas “tetap tinggi”.

“Konflik Gaza menimbulkan tantangan bagi banyak mitra utama Arab, yang menghadapi sentimen publik terhadap Israel dan AS atas kematian dan kehancuran di Gaza, tetapi juga melihat AS sebagai perantara kekuasaan yang memiliki posisi terbaik untuk mencegah agresi lebih lanjut dan mengakhiri konflik di Gaza sebelum ia menyebar lebih jauh ke wilayah tersebut,” kata laporan itu.

Netanyahu sendiri telah menghadapi tuntutan pengunduran dirinya yang semakin meluas seiring konflik di Jalur Gaza yang kini memasuki hari ke-157.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU