> >

Erdogan Murka, Tidak Ada Lagi Kepercayaan pada Barat karena Gagal Mencegah Tragedi Gaza

Kompas dunia | 22 Januari 2024, 03:05 WIB
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, hari Minggu (21/1/2024) mengatakan tidak ada lagi kepercayaan pada Barat, yang tidak mengambil langkah apa pun untuk mencegah krisis di Gaza, dengan mengatakan, wajah-wajah fasis mereka telah terungkap, mereka tidak mengambil langkah apapun untuk mencegah kekerasan, kata Erdogan dengan wajah marah. (Sumber: TASS)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tidak ada lagi kepercayaan pada Barat, yang tidak mengambil langkah apa pun untuk mencegah krisis di Gaza.

Organisasi yang tugasnya termasuk memastikan keamanan global telah gagal, dan konflik antara Israel dan Palestina adalah contohnya, katanya seperti dilaporkan oleh TASS pada Minggu (21/1/2024).

"Tidak ada lagi kepercayaan kepada negara-negara Barat yang gagal dalam ujian mengenai masalah Gaza. Wajah-wajah fasis mereka telah terungkap. Mereka tidak mengambil langkah apapun untuk mencegah kekerasan," kata Erdogan dengan wajah marah.

Erdogan lebih lanjut menjelaskan, organisasi yang bertugas untuk keamanan global, seperti di Irak, Bosnia, Suriah, dan Somalia, telah gagal.

"Mereka membatasi diri mereka untuk hanya menonton aksi genosida dan barbarisme Israel terhadap rakyat Palestina oleh Fuhrer dunia modern, yaitu Netanyahu," kata Erdogan dalam upacara serah terima kapal perang baru Angkatan Laut Turki, yang diselenggarakan di galangan kapal Yalova di Laut Marmara dekat Istanbul, disiarkan oleh saluran TRT Haber.

Erdogan mengatakan, Turki sedang berusaha keras untuk mengakhiri berbagai konflik. Secara khusus, ia mengingat kembali pembicaraan di Istanbul mengenai penyelesaian di Ukraina pada Maret 2022.

"Keberhasilan dari proses yang kami inisiasi ketika konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung beberapa bulan lebih baik dipahami hari ini. Jika proses tersebut mencapai tujuannya, puluhan ribu nyawa tidak akan hilang, namun disabotase lobi militer [Barat]" kata Erdogan.

Baca Juga: Turki Dukung Gugat Genosida Israel di Pengadilan Internasional PBB, Erdogan Diserang Menteri Zionis

Setidaknya 25 warga sipil tewas dan 20 lainnya terluka hari Minggu, (21/1/2024) akibat serangan artileri di kota Donetsk, Ukraina, yang saat ini berada di bawah kendali Rusia, pemimpin Donetsk Denis Pushilin menjelaskan serangan gabungan artileri kaliber 152 dan 155 milimeter menghantam kawasan Tekstilshchik saat sedang penuh orang. (Sumber: TASS)

"Kita lihat mereka yang mengkritik kita saat itu, saat ini menyatakan setuju dengan kita. Bersiaplah bahwa penyesalan yang sama pada akhirnya akan dipicu oleh tragedi di Gaza. Mereka yang memalingkan mata dari pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza akan menghadapi konsekuensi yang sangat buruk," tegas Erdogan.

Jumlah kematian Palestina akibat perang antara Israel dan Hamas telah melampaui 25.000, demikian Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan pada Minggu. Sementara pemerintah Israel tampaknya belum mencapai tujuan menghancurkan kelompok militan dan membebaskan lebih dari 100 sandera.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : TASS / Associated Press / TRT Haber


TERBARU