> >

Sidang Majelis Umum PBB Didominasi Isu Ukraina, Palestina Ingatkan Dunia soal Pendudukan Israel

Kompas dunia | 25 September 2022, 21:53 WIB
Ilustrasi. Tentara Israel berjaga di jalan dekat Kota Nablus, Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel, Sabtu (24/9/2022). Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan sejumlah pemimpin dunia lain mengingatkan Majelis Umum PBB bahwa ada konflik lain yang perlu dibereskan selain Ukraina. (Sumber: Majdi Mohammed/Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan sejumlah pemimpin dunia lain mengingatkan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa ada konflik lain yang perlu dibereskan selain Ukraina. Bahkan, beberapa di antaranya telah berlangsung selama berdekade-dekade.

Pekan ini, selama tiga hari pertama sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pembahasan didominasi dengan perkara perang Rusia-Ukraina.

Dari 104 pemimpin yang naik ke podium, banyak di antara mereka yang memveto Rusia di Dewan Keamanan PBB yang mencegah intervensi internasional di Ukraina.

Ketika naik ke podium pada Jumat (23/9/2022), Abbas mengingatkan majelis bahwa ada konflik lain yang juga butuh perhatian.

Ia mengkritik cara PBB menangani pendudukan Israel di Tepi Barat yang telah berlangsung selama 55 tahun.

Tepi Barat sendiri merupakan kawasan yang dikehendaki Palestina menjadi salah satu wilayah negaranya kelak, di samping Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Baca Juga: Pidato Presiden Palestina di Majelis Umum: Pendudukan Israel Dilindungi Standar Ganda PBB

Abbas pun mengkritik bagaimana sekutu Israel yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk AS, menggunakan kekuatan veto untuk mencegah tindakan PBB di Palestina.

Ia menyebut tidak peduli berapa ratus resolusi yang diloloskan, jika masih ada veto, tidak akan ada yang diimplementasikan.

“Mereka (Israel) meluncurkan kampanye gila untuk menyita tanah-tanah kami, membangun permukiman, menjarah sumber daya kami, seolah tanah ini kosong dan tak ada pemiliknya, tepat seperti yang mereka lakukan pada 1948,” kata Abbas dikutip Associated Press.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU