> >

31 Orang Tewas pada Demonstrasi di Iran, Presiden Raisi Janjikan Selidiki Kematian Mahsa Amini

Kompas dunia | 23 September 2022, 13:55 WIB
Perempuan Iran berdemonstrasi atas kematian Mahsa Amini saat ditahan polisi moral Iran. 31 orang dilaporkan tewas pada demonstrasi yang berujung kerusuhan itu hingga Kamis (22/9/2022). (Sumber: AP Photo/Bilal Hussein, File)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Setidaknya 31 orang tewas dalam demonstrasi di Iran hingga Kamis (22/9/2022), yang dipicu kematian perempuan Iran Mahsa Amini.

Demonstrasi terjadi sejak Amini dilaporkan tewas di tahanan, Senin (19/9/2022), seusai ditahan polisi moral Iran karena tak memakai jilbab.

Demonstrasi kemudian berkembang menjadi kerusuhan, di mana para demonstran kemudian membakar kantor polisi dan kendaraan di beberapa kota.

Dikutip dari Al-Arabiya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hak Asasi Manusia (IHR), setidaknya 31 orag terbunuh oleh pasukan keamanan Iran pada demonstrasi tersebut.

Baca Juga: Setidaknya 9 Orang Tewas pada Unjuk Rasa Iran atas Kematian Perempuan Muda usai Ditahan Polisi Moral

“Rakyat Iran telah turun ke jalan untuk mencapai hak-hak dasar dan martabat manusia, dan pemerintah menanggapi protes damai mereka dengan peluru,” tutur Direktur IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam.

Pemerintah Iran pun kemudian mematikan internet di Teheran dan Kurdistan, memblok akses ke media sosial Instagram dan WhatsApp sebagai cara untuk menekan perkembangan gerakan demonstrasi.

Bahkan perempuan Iran yang turun ke jalan membakar jilbab dan memotong rambut mereka.

Presiden Iran Ebrahim Raisi khirnya pun buka suara atas tragedi yang menimpa Amini.

Baca Juga: Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi kepada Polisi Moral Iran Setelah Kematian Mahsa Amini

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Arabiya/The Guardian


TERBARU