> >

Uni Eropa Sepakat Menjatah Persediaan Gas, Khawatir Rusia Potong Suplai Gas Musim Dingin

Krisis rusia ukraina | 26 Juli 2022, 18:59 WIB
Pemerintah Uni Eropa hari Selasa, (26/7/2022) sepakat menjatah gas alam musim dingin ini untuk melindungi diri mereka dari pemotongan pasokan lebih lanjut oleh Rusia saat Moskow mengejar serangannya ke Ukraina.(Sumber: Stefan Sauer/dpa via AP)

BRUSSELS, KOMPAS.TV— Pemerintah Uni Eropa hari Selasa, (26/7/2022) sepakat menjatah gas alam musim dingin ini untuk melindungi diri mereka dari pemotongan pasokan lebih lanjut oleh Rusia saat Moskow mengejar serangannya ke Ukraina.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (26/7/2022), para menteri energi Uni Eropa menyetujui rancangan undang-undang Eropa yang dimaksudkan untuk menurunkan penggunaan gas sebesar 15 persen dari Agustus hingga Maret.

Undang-undang baru itu memerlukan langkah-langkah nasional yang bersifat sukarela untuk mengurangi konsumsi gas dan, jika mereka menghasilkan penghematan yang tidak mencukupi, memicu langkah wajib di blok beranggotakan 27 negara itu.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut baik langkah tersebut, mengatakan "Uni Eropa mengambil langkah tegas menghadapi ancaman gangguan pasokan gas oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin."

Hari Senin, (25/7/2022) raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan akan membatasi pasokan ke Uni Eropa melalui pipa Nord Stream 1 hingga 20 persen dari kapasitas, meningkatkan kekhawatiran bilamana Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan perdagangan gas untuk menantang perlawanan Uni Eropa terhadap perang di Ukraina.

"Musim dingin akan tiba dan kami tidak tahu seberapa dinginnya nanti," kata Menteri Perindustrian Ceko Jozef Sikela, yang portofolio kebijakannya mencakup energi.

Baca Juga: Uni Eropa Akan Batasi Suhu Pemanas dan Pendingin Ruangan, Khawatir Rusia Putus Pasokan Energi

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. Pemerintah Uni Eropa hari Selasa, (26/7/2022) sepakat menjatah gas alam musim dingin ini untuk melindungi diri mereka dari pemotongan pasokan lebih lanjut oleh Rusia saat Moskow mengejar serangannya ke Ukraina. (Sumber: AP Photo/Amr Nabil)

"Tapi yang kami tahu pasti adalah Putin akan terus memainkan permainan kotornya dalam menyalahgunakan dan memeras pasokan gas." tandas Sikela.

Komisi Eropa yang merupakan badan eksekutif Uni Eropa, mendesak para menteri untuk mencapai kesepakatan kurang dari seminggu setelah mengajukan proposal penjatahan.

"Kita harus siap untuk kemungkinan pemotongan pasokan dari Rusia setiap saat," kata Komisaris Energi Eropa Kadri Simson. "Kita harus bertindak sekarang." tegasnya.

Sejak Rusia menyerang Ukraina bulan Februari dan Barat memprotes dengan sanksi ekonomi, 12 negara Uni Eropa mengalami penghentian, atau pengurangan pasokan gas Rusia.

Meskipun setuju embargo minyak dan batu bara dari Rusia berlaku mulai akhir tahun ini, Uni Eropa menahan diri untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap gas alam Rusia karena Jerman, Italia, dan beberapa negara anggota lainnya sangat bergantung pada impor ini.

Baca Juga: Pasokan Gas Rusia Dipangkas, Jerman Terpaksa Pakai Lagi Batu Bara dan Minyak untuk Energi

Tangki gas alam terlihat di pabrik kimia di Oberhausen, Jerman, pada 6 April 2022. Pemerintah Uni Eropa hari Selasa, (26/7/2022) sepakat menjatah gas alam musim dingin ini untuk melindungi diri mereka dari pemotongan pasokan lebih lanjut oleh Rusia saat Moskow mengejar serangannya ke Ukraina.  (Sumber: AP Photo/Martin Meissner)

Gangguan perdagangan energi Rusia dengan Uni Eropa memicu inflasi yang sudah mencapai rekor tertinggi di Eropa dan mengancam akan memicu resesi di blok itu tepat saat negara itu pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi.

Tekanan energi juga menghidupkan kembali tantangan politik selama beberapa dekade bagi Eropa tentang koordinasi kebijakan.

Sementara Uni Eropa memperoleh otoritas terpusat atas kebijakan moneter, perdagangan, antimonopoli, dan pertanian, kedaulatan nasional atas masalah energi sebagian besar masih berlaku.

Sebagai tanda ini, Komisi Eropa membuat perencanaan di bawah aturan penjatahan, agar memberi Uni Eropa kekuatan untuk memutuskan setiap langkah dari tindakan sukarela ke tindakan wajib.

Kesepakatan apa pun di antara para menteri dapat menghapus ketentuan ini dan memastikan bahwa keputusan tentang penjatahan gas wajib akan berada di tangan pemerintah Uni Eropa.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU