> >

Al Musaharati, Tradisi Membangunkan Orang untuk Sahur di Arab Saudi Kini Tinggal Kenangan

Kompas dunia | 8 April 2022, 11:05 WIB
Hamodah Zakout, seorang Al Musaharati Palestina, menabuh drum untuk membangunkan warga untuk sahur di gang-gang di kamp pengungsi Shati, Gaza City, Jalur Gaza, Rabu, 21 April 2021. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

JEDDAH, KOMPAS.TV - Tradisi membangunkan orang untuk sahur di bulan Ramadan rupanya tidak hanya ada di Indonesia.

Di Arab Saudi, ada Al Musaharati, orang yang berkeliling membangunkan warga untuk sahur dengan menabuh drum dan berpuisi.

Sayangnya, Al Musaharati yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu kini mulai jarang ditemukan di Arab Saudi.

“Tradisi-tradisi berusia ratusan tahun ini semakin jarang di Jeddah (kota di Arab Saudi),” tutur Ahmed Abdo, yang sudah tinggal di distrik lama Jeddah selama lima dasawarsa.

“Dulu ada Al Musaharati di setiap distrik, tetapi sekarang banyak yang sudah meninggal. Generasi muda kini telah menggeluti profesi lainnya,” kata Abdo sambil meminum teh dan mengobrol bersama rekan-rekannya, seperti dilansir Arab News.

Baca Juga: Kisah Muazin Tertua di Jalur Gaza, Setengah Abad Mengumandangkan Azan di Masjid Tua Palestina

Abdo mengaku rindu dengan suasana Ramadan di tahun-tahun sebelumnya saat ia terbangun karena mendengar tabuhan drum dan puisi Al Musaharati.

Al Musaharati dipilih oleh warga di setiap distrik. Orang yang terpilih itu akan melaksanakan tugasnya hingga hari terakhir bulan Ramadan.

Dia akan bernyanyi dan memanggil nama warga sambil berkeliling kampung. Sebagai balasan atas apa yang dilakukannya, warga tidak jarang akan menawarkan makanan untuk sahur bagi Al Musaharati.

“Al Musaharati dahulu memiliki peran besar dan indah di tengah masyarakat… warga dulu pergi tidur setelah melaksanakan salat Tarawih, dan sebelum fajar, Al Musaharati akan menabuh drum kecilnya dan membangunkan orang untuk sahur,” kenang Abdo.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Gading-Persada

Sumber : Arab News


TERBARU