> >

Rusia Diduga Serang Situs Pemerintah Ukraina, Diperkirakan Bakal Ada Aksi Lebih Menghancurkan

Kompas dunia | 17 Januari 2022, 07:34 WIB
Ilustrasi hacker atau peretas. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

KIEV, KOMPAS.TV - Serangkaian serangan ke situs Pemerintah Ukraina pada pekan ini diyakini sebagai ulah Rusia.

Selain itu, serangan siber tersebut diyakini sebagai penutup dari aksi yang lebih menghancurkan.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pejabat pemerintahan Ukraina dan peringatan teknis dari Microsoft.

Serangan ransomwire yang mengubah tampilan situs tingkat tinggi yang terjadi pada akhirnya tidak efektif.

Baca Juga: Letusan Gunung Api dan Tsunami Hancurkan Tonga, Selandia Baru Kirim Pesawat untuk Menilai Kerusakan

Menurut Microsoft karena datangnya pemberitahuan adanya ransomwire palsu, dan segera dilaporkan.

Tetapi di balik itu, sebuah perangkat lunak berbahaya bisa masuk dan merusak komputer yang diinstal.

Dikutip dari Sky News, Microsoft telah memperingatkan bahwa mereka telah mengidentifikasi bukti adanya operasi malware yang merusak dan menargetkan sejumlah organisasi di Ukraina.

Meski begitu, Microsoft tak bisa menemukan hubungan dari para peretas di baliknya untuk mengetahui siapa kelompok yang melakukannya.

Perusahaan perangkat lunak itu mengungkapkan telah mengidentifikasi malware, pada lusinan sistem yang terkena dampak.

Mereka pun menambahkan jumlah itu dapat bertambah banyak seiring penyelidikan.

“Sistem ini menjangkau beberapa organisasi pemerintah, nirlaba dan teknologi informasi, semuanya berbasis di Ukraina,” bunyi pernyataan Microsoft.

Namun masih belum diketahui apakah kerusakan hanya akan menimpa sistem yang berbasis Windows, atau serangan yang sama menimpa perangkat lunak lainnya.

Baca Juga: Amerika Serikat dan Rusia Saling Bersikeras, Gerbang Konfrontasi Langsung Kini Terbuka Lebar

Sedangkan Wakil Menteri Keamanan Nasional dan Dewan Keamanan Ukraina, Serhiy Demdyuk, mengungkapkan serangan itu dilakukan kelompok yang berhubungan dengan Belarusia.

Kelompok itu sebelumnya berhubungan dengan peretasan dan kampanye disinformasi yang meyerang para pengkritik rezim Alexander Lukashenko.

Termasuk para pembangkang dan pemerintah asing.

Demedyuk membantah  serangan ransomware itu mengancam orang-orang di Ukraina, tetapi memperingatkan negara itu akan merasakan konsekuensi dari serangan yang sangat menghancurkan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU