> >

Belanda Perketat Lagi Pembatasan Sosial untuk Hadang Lonjakan Terbaru Covid-19

Kompas dunia | 27 November 2021, 05:22 WIB
Petugas polisi berjaga-jaga menyusul pengumuman Perdana Menteri Belanda Mark Rutte tentang langkah-langkah baru untuk memerangi lonjakan rekor infeksi Covid-19 di Den Haag, Belanda pada 26 November 2021. (Sumber: France24 via Reuters/Eva Plevier)

THE HAGUE, KOMPAS.TV - Pemerintah Belanda pada Jumat (26/11/2021) memerintahkan pembatasan lebih keras termasuk penutupan bar, restoran, dan sebagian besar toko pada malam hari untuk membendung lonjakan gila-gilaan kasus Covid-19 yang mengancam akan menekan habis sistem perawatan kesehatan negara itu, seperti dilansir France24, Sabtu (27/11/2021).

Lonjakan kasus harian di Belanda adalah yang terburuk di Eropa Barat, terjadi meskipun 85 persen populasi orang dewasa telah menjalani vaksinasi penuh Covid-19, dimana infeksi atau penularan sekarang meningkat paling cepat di antara anak-anak sekolah yang belum menjalani vaksinasi Covid-19.

"Angka (infeksi) per hari tinggi, lebih tinggi, tertinggi," kata Perdana Menteri sementara Mark Rutte pada konferensi pers yang disiarkan televisi. "Itu berarti kita tidak bisa sampai di sana hanya dengan beberapa penyesuaian kecil."

Gelombang kasus Belanda saat ini tercatat di atas 20.000 infeksi baru per hari selama seminggu terakhir terus berlanjut meskipun ada pembatasan, termasuk pemberlakuan kembali wajib masker, dan penutupan bar serta restoran setelah jam 8 malam oleh pemerintahan Mark Rutte awal bulan ini.

Rutte mengatakan pada Jumat, toko-toko yang tidak penting akan ditutup mulai pukul 5 sore sampai jam 5 pagi, dan masker akan wajib dikenakan di sekolah menengah.

Pemerintahnya mendesak semua orang sementara ini untuk bekerja dari rumah, dan jika tidak bisa, agar wajib mengikuti pedoman jarak sosial.

Langkah-langkah baru ini mulai berlaku dari 28 November.

Baca Juga: Covid-19 di Belanda Ikut Menggila, Rumah Sakit Tunda Kemoterapi dan Operasi

Demonstrasi menolak lockdown parsial di Rotterdam, Belanda, berlangsung ricuh pada Jumat (19/11/2021). Demonstran membakar sepeda dan menembakkan kembang api ke arah polisi. (Sumber: Tangkapan layar Media TV Rotterdam via Associated Press)

Beberapa ahli berpendapat, lockdown yang hampir total, termasuk penutupan sekolah, akan diperlukan untuk menekan infeksi.

Aparat penegak hukum sedang mempersiapkan kemungkinan terjadinya kerusuhan setelah demonstrasi di Den Haag pada hari Jumat untuk memprotes langkah-langkah terbaru.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU