> >

WHO: Eropa Jadi Pusat Pandemi Covid-19 Meski Vaksin Berlimpah

Kompas dunia | 5 November 2021, 06:10 WIB
Para mahasiswa tampak mengenakan masker dalam kuliah umum di Westfaelische Wilhelms-Universitaet di Muenster, Jerman, Kamis (21/10/2021). WHO menyebut, Eropa menjadi pusat pandemi kendati persediaan vaksin berlimpah di kawasan itu. (Sumber: Rolf Vennenbernd/dpa via AP)

JENEWA, KOMPAS.TV – Eropa menjadi pusat pandemi kendati persediaan vaksin berlimpah di kawasan itu. Bulan lalu, kasus penularan Covid-19 di Eropa melonjak hingga lebih dari 50 persen. Hal ini diungkap sejumlah pejabat tinggi organisasi kesehatan dunia WHO.

“Vaksin yang tersedia mungkin berlimpah, tapi tingkat penyerapannya belum merata,” ujar kepala kedaruratan WHO Dr Michael Ryan dalam jumpa pers, Kamis (4/11/2021).

Melansir Associated Press pada Jumat (5/11/2021), dia menyerukan agar otoritas Eropa “menutup celah” vaksinasi itu. 

Baca Juga: WHO: Eropa Jadi Satu-Satunya Wilayah di Dunia dengan Lonjakan Covid-19

Kendati begitu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, negara-negara yang telah memvaksin lebih dari 40 persen populasinya agar berhenti, dan mendonasikan vaksin ke negara-negara berkembang yang bahkan belum menggelar vaksinasi dosis pertama bagi rakyatnya.

“Suntikan booster tak perlu diberikan kecuali bagi mereka yang kekebalannya terganggu,” kata Tedros.

Lebih dari 60 negara mulai memberikan suntikan booster untuk memerangi kekebalan yang memudar sebelum musim dingin, sebagai antisipasi gelombang Covid-19 lanjutan.

Baca Juga: Vaksin Booster, Haruskah? Ini Alasan WHO

Di Amerika Serikat, anak-anak usia 5 – 11 tahun mulai mendapatkan vaksin Covid-19 pekan ini setelah otoritas memutuskan bahwa manfaat vaksin melebihi risiko.

Pada Kamis, Direktur Eropa WHO Dr Hans Kluge menyebut,  lonjakan kasus Covid-19 di kawasan itu merupakan keprihatinan besar.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU