> >

Diintimidasi Militer Ethiopia dengan Serangan Udara, Pesawat PBB Batal Mendarat

Kompas dunia | 23 Oktober 2021, 04:05 WIB
Asap hitam nan tebal mengepul dari serangan udara militer Ethiopia di Mekele, ibu kota Tigray, Ethiopia, Rabu (20/10/2021). Serangan udara militer Ethiopia di kawasan Tigray memaksa sebuah pesawat pengangkut personel bantuan kemanusiaan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) batal mendarat, Jumat (22/10/2021). (Sumber: AP Photo, File)

TIGRAY, KOMPAS.TV - Serangan udara militer Ethiopia di kawasan Tigray memaksa sebuah pesawat pengangkut personel bantuan kemanusiaan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) batal mendarat, Jumat (22/10/2021).

“Sebuah pesawat Layanan Udara Kemanusiaan PBB yang telah dipersilakan oleh otoritas federal untuk mengangkut 11 penumpang dari Addis Ababa ke Mekele pada 22 Oktober, menerima instruksi untuk membatalkan pendaratan oleh menara kontrol Bandara Mekele,” kata Badan Pangan Dunia (WFP) pada Associated Press.

Juru bicara pemerintah Ethiopia Legesse Tulu menyatakan, otoritas setempat mengetahui penerbangan PBB tengah berada di area itu dan akan mendarat.

Namun, ia menyebut, pesawat PBB dan militer Ethiopia memiliki “waktu dan arah yang berbeda”. Masih belum jelas seberapa dekat pesawat milik PBB itu berhadapan dengan pesawat militer Ethiopia, hingga memaksa pesawat PBB batal mendarat.

Pesawat PBB kemudian terbang kembali ke Addis Ababa.

Baca Juga: Serangan Udara Ethiopia ke Ibu Kota Tigray Tewaskan 3 Anak-Anak

Insiden itu ditengarai sebagai taktik intimidasi oleh pemerintah terhadap para pekerja kemanusiaan di tengah perang yang berkecamuk di Ethiopia.

Menurut WFP, seluruh penerbangan serupa menuju Mekele “telah ditangguhkan hingga pengumuman selanjutnya”. Kota itu merupakan basis utama operasi kemanusiaan di Tigray.

Perpecahan antara pemerintah dan kelompok-kelompok kemanusiaan terjadi di tengah krisis kelaparan terburuk di dunia dalam satu dekade terakhir itu. Hampir setengah juta orang di Tigray tengah mengalami kondisi kelaparan.

Sejak Juni, pemerintah Ethiopia memblokir hampir seluruh akses menuju kawasan Tigray yang dihuni sekitar 6 juta jiwa itu. AP melaporkan, orang-orang mulai mengalami kelaparan hingga tewas.

Pemandangan Mekele, ibukota Tigary, Ethiopia dari lubang peluru bekas pertempuran yang mengenai kaca jendela Rumah Sakit Ayder Referral. Foto diambil pada Mei 2021. (Sumber: Ben Curtis/Associated Press, File)

Baca Juga: Staf PBB Sempat Ditembaki Saat Berupaya Menerobos Kawasan Peperangan Tigray di Ethiopia

Kelompok Kemanusiaan Dituding Bantu Pasukan Pemberontak Tigray

Pemerintah Ethiopia menuding sejumlah kelompok kemanusiaan mendukung pasukan pemberontak Tigray. Bulan lalu, militer Ethiopia mengusir tujuh pejabat PBB dengan tuduhan telah memperburuk krisis Tigray.

Otoritas juga telah memerintahkan penggeledahan terhadap para pekerja kemanusiaan di pesawat PBB dan mengosongkan kargo medis.

Sementara itu, PBB menyebut, hanya sekitar 1 persen dari target 5,2 juta orang yang telah menerima bantuan makanan antara 7 – 13 Oktober.

Sejak November tahun lalu, perang pecah antara pasukan Tigray yang sejak lama mendominasi pemerintahan dengan pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed saat ini. Akibatnya, ribuan orang tewas.

Baca Juga: 125 Orang Tewas Dibantai di Ethiopia, Pemberontak Tigray Membantah sebagai Pelakunya

Pasukan Tigray telah merebut kawasan Tigray, dan perang merembet hingga kawasan Amhara dan Afar. PBB menyebut, lebih dari 2 juta orang kini terpaksa mengungsi.

Pekan ini, militer Ethiopia memulai serangan udara di Mekele, kendati komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata dan ancaman sanksi. Serangan itu telah menewaskan 3 anak dan melukai puluhan orang lainnya.

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU