> >

Qatar Gelar Pemilu Legislatif Nasional atau Dewan Syura, 18 Kandidat Perempuan Ikut Bersaing

Kompas dunia | 2 Oktober 2021, 13:17 WIB
Kandidat pemilu Dewan Syura Qatar, Al-Maha Al-Majid. Sebanyak 18 perempuan ikut bersaing menjadi anggota Dewan Syura Qatar di antara 183 kandidat. (Sumber: Straits Times)

DOHA, KOMPAS.TV - Warga Qatar pergi ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan legislatif nasional pertama atau Dewan Syura negara Teluk Arab itu, Sabtu (2/10/2021). Pemilihan tersebut akan memilih dua pertiga anggota Dewan Syura dalam pemilihan umum (pemilu) yang memicu perdebatan publik tentang inklusi pemilihan dan diskursus tentang kewarganegaraan.

Orang-orang yang akan menempati 30 dari 45 kursi Dewan Syura akan ditentukan melalui pemilu. Sementara 15 anggota Dewan Syura lainnya yang memiliki otoritas terhadap kebijakan umum negara dan anggaran akan ditunjuk oleh amir Qatar.

Dewan dengan otoritas legislatif ini tidak memiliki kendali atas badan eksekutif yang menetapkan kebijakan pertahanan, keamanan, ekonomi dan investasi untuk negara produsen gas yang kecil tapi kaya raya yang melarang eksistensi partai politik ini.

Jajak pendapat legislatif, yang disetujui pelaksanaannya melalui referendum konstitusi 2003, dilakukan menjelang Doha menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola tahun depan.

Para pengkritik mengatakan syarat kelayakan warga yang berhak untuk mencoblos terlalu sempit.

Sebanyak 18 perempuan berdiri di antara 183 kandidat yang bersaing untuk terpilih menjadi anggota legislatif, di tempat pemungutan suara yang tersebar di 30 distrik di negara yang selama beberapa tahun menyelenggarakan pemilihan kota itu.

Kampanye para kandidat dilakukan melalui media sosial, pertemuan masyarakat dan papan reklame pinggir jalan.

Pemilihan tersebut menunjukkan keluarga al-Thani yang berkuasa di Qatar "menganggap serius gagasan berbagi kekuasaan secara simbolis, tetapi juga secara efektif berbagi kekuasaan secara institusional dengan kelompok suku Qatar lainnya," kata Dr Allen Fromherz, direktur Pusat Studi Timur Tengah Universitas Negeri Georgia.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani bulan lalu menggambarkan pemungutan suara itu sebagai "eksperimen" baru dan mengatakan Dewan Legislatif itu belum bisa diharapkan memiliki "peran penuh dari Parlemen mana pun" di tahun pertama mereka bekerja.

Baca Juga: Qatar Kecewa dengan Taliban, Sebut Pendidikan Perempuan di Afghanistan Alami Kemunduran

Kandidat Dewan Syura atau Dewan Legislatif Qatar, Saeed al-Burshaid, kiri, sedang berkampanye di al-Wakrah, Qatar, 19 September lalu (Sumber: Straits Times)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU