> >

Biden Telepon Kanada dan Meksiko Meski Sedang Tak Akur, Bahas Proyek Pipa Minyak dan Vaksin

Kompas dunia | 24 Januari 2021, 00:24 WIB
Presiden AS Joe Biden saat memberikan keterangan seputar perekonomian AS di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (22/1). (Sumber: AP Photo / Evan Vucci)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Usai resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46, tak membuang waktu, Joe Biden segera mengadakan kontak telepon dengan para pemimpin negara tetangga, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Biden melakukan kontak di tengah situasi hubungan antar negara yang boleh dibilang, sedang tak akur.

Biden menelepon Trudeau pada Jumat (22/1), setelah PM Kanada itu mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka terkait keputusan Biden mengeluarkan perintah eksekutif untuk menghentikan pembangunan pipa minyak Keystone XL. Proyek yang sudah sejak lama menjadi sengketa itu diproyeksikan membawa sekitar 800.000 barel minyak sehari dari pasir ter di Alberta ke Pesisir Teluk Texas, melintasi Montana, Dakota Selatan, Nebraska, Kansas dan Oklahoma.

Baca Juga: Sentil Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau: Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya

Menurut seorang pejabat senior Kanada, Biden mengatakan pada Trudeau bahwa dengan mengeluarkan perintah tersebut, ia memenuhi janji kampanyenya untuk menghentikan pembangunan pipa minyak itu.  

Dikutip dari Associated Press, dalam pernyataannya, Gedung Putih menyadari kekecewaan Trudeau soal keputusan Biden terkait proyek Keystone itu.

Biden Menelepon Presiden Lopez Obrador

Di hari yang sama, Biden juga mengadakan pembicaraan pribadi dengan Lopez Obrador. Beberapa hari sebelumnya, sang Presiden Meksiko menuding bahwa Administrasi Penegakan Narkoba AS telah memalsukan tuduhan perdagangan narkoba terhadap mantan menteri pertahanan negara itu.

Meski Meksiko terus berjanji untuk memblokir pergerakan masal para imigran menuju perbatasan AS, titik api sengketa antar kedua negara tetap membara.

Baca Juga: Presiden Brasil dan Meksiko Akhirnya Memberi Selamat Atas Kemenangan Biden

Meksiko menuntut dipulangkannya mantan menteri pertahanan Jenderal Salvador Cienfuegos setelah ia ditangkap di Los Angeles, AS pada Oktober lalu, dan mengancam akan membatasi pergerakan agen-agen AS di Meksiko jika sang jenderal tidak dikembalikan. Jaksa AS setuju untuk membatalkan tuntutan dan mengembalikan Cienfuegos ke Meksiko.

Tetapi, Meksiko tetap saja mengesahkan undang-undang yang membatasi para agen asing dan melucuti kekebalan hukum mereka. Meksiko juga mempublikasikan kasus AS melawan Cienfuegos, yang langsung dibebaskan dari segala tuntutan oleh para jaksa Meksiko.

Dalam pernyataannya, Lopez Obrador menyebut pembicaraan pribadinya dengan Biden berlangsung dengan bersahabat dan penuh hormat. Kedua pemimpin negara berdiskusi seputar masalah imigrasi dan Covid-19, juga masalah-masalah lainnya.

Baca Juga: Warga AS Tolak Pembangunan Tembok Pembatas dengan Meksiko

Gedung Putih mengatakan, Biden sempat menyebut akan “membalikkan kebijakan-kebijakan kejam terkait imigrasi dari pemerintahan pendahulunya”.

Proyek Pipa Minyak Keystone, Sumber Ketegangan AS – Kanada

Sebelum menerima telepon dari Biden, Trudeau mengatakan pada para wartawan pada Jumat (22/1) bahwa ia tidak akan membiarkan perbedaan pendapat antara dirinya dengan Biden seputar proyek Keystone menjadi sumber ketegangan hubungan antara AS dan Kanada.

“Hubungan dengan AS tidak akan selalu berjalan selaras sempurna,” kata Trudeau. “Inilah yang terjadi dengan presiden manapun, tapi kami berada dalam situasi yang lebih selaras dengan nilai dan fokus. Saya sangat menantikan bekerja sama dengan Presiden Biden.”

Baca Juga: Kanada Perpanjang Satu Bulan Penutupan Perbatasan Dengan Amerika Serikat

Biden sendiri menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan pembangunan pipa minyak Keystone hanya beberapa jam setelah ia dilantik.

“Membiarkan ijin pipa minyak Keystone XL tetap berjalan tidak akan konsisten dengan kebijakan pemerintahan saya terkait ekonomi dan iklim yang mendesak,” demikian bunyi perintah eksekutif Biden.

Sejumlah kritik menyebut, pengoperasian pipa minyak Keystone akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan mengancam hutan dan sungai Alberta. Di pihak AS, para pencinta lingkungan mengungkapkan kekhawatiran mereka atas keberadaan pipa minyak tersebut – yang akan melintasi Ogallala Aquifer, salah satu cadangan air tawar bawah tanah terbesar di dunia – yang terlalu berisiko.

Baca Juga: Teror di Malam Halloween, Seorang Pria Berkostum Mencari Mangsa di Kanada

Namun, para pendukung proyek menyatakan, proyek akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan bagi kedua belah pihak.

Proyek Keystone diajukan pada 2008, dan proyek ini bak buah simalakama antara membangun perekonomian atau mengurangi emisi bahan bakar fosil yang menyebabkan perubahan iklim. Pemerintahan Obama menolak proyek ini, namun Presiden Donald Trump menghidupkannya lagi dan merupakan pendukung kuat proyek. Pembangunan proyek pun sudah dimulai.

Pasokan Vaksin Terhambat, Kanada Minta Pasokan Vaksin dari AS

Biden dan Trudeau juga mendiskusikan prospek penyediaan pasokan vaksin Covid-19 dari pabrik raksasa Pfizer di Kalamazoo, Michigan, AS.

Selama ini, Kanada memperoleh seluruh dosis vaksin Pfizer dari pabrik Pfizer di Puurs, Belgia. Namun, Pfizer telah menginformasikan Kanada bahwa negara itu tidak akan mendapatkan satu dosis vaksin pun pada pekan depan, dan hanya akan memperoleh 50% dari jumlah dosis yang diharapkan pada tiga pekan ke depan. Gubernur Provinsi Ontario Doug Ford sempat meminta Biden secara terbuka untuk membagi 1 juta dosis vaksin dari pabrik Pfizer di Michigan.

Baca Juga: Propinsi Ontario Menjadi yang Pertama Mendapat Vaksin Covid-19 di Kanada

Pemerintah federal AS memiliki kesepakatan dengan Pfizer yang menyebut bahwa 100 juta dosis vaksin pertama yang diproduksi di AS akan menjadi milik pemerintah AS dan akan didistribusikan di seluruh wilayah AS. Anita Anand, Menteri Pengadaan Federal Kanada, mengatakan bahwa dosis yang dihasilkan dari pabrik Pfizer di Michigan akan didistribusikan di AS.

Kedua pemimpin juga mendiskusikan masalah perdagangan, pertahanan dan iklim. Trudeau juga menyinggung soal kasus dua warganya yang dipenjara di China sebagai aksi balasan atas penangkapan seorang pejabat tinggi Huawei di Kanada atas permintaan ekstradisi AS.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU