Kompas TV internasional kompas dunia

Sentil Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau: Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya

Kompas.tv - 1 November 2020, 16:49 WIB
sentil-emmanuel-macron-perdana-menteri-kanada-justin-trudeau-kebebasan-berekspresi-ada-batasnya
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

OTTAWA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau ikut menyentil pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Sebelumnya, Macron sempat menegaskan tak akan melarang penerbitan karikatur Nabi Muhammad meski telah timbul sejumlah insiden.

Menurut Macron karena hal itu merupakan bagian dari kebebasan berbicara dan berekspersi yang merupakan nilai-nilai yang dianut negaranya.

Baca Juga: Solidaritas kepada Paty, Partai Sayap Kanan Denmark Ingin Terbitkan Karikatur Nabi Muhammad

Padahal, gambar dan karikatur Nabi Muhammad merupakan sesuatu yang sangat dilarang bagi umat Muslim.

Trudeau mengungkapkan pihaknya menunjung kebebasan, namun dia menegaskan tetap ada batasannya.

“Kami selalu mendukung kebebasan untuk berekspresi, tetapi kebebasan itu bukannya tanpa ada Batasan,” ujarnya kepada AFP.

Baca Juga: Awal November 2020, Jepang Cabut Larangan Masuk dari 9 Negara

“Kami berhutang pada diri sendiri untuk bertindak dengan menghormati orang lain dan berusaha tidak sewenang-wenang atau melukai semua yang berbagi masyarakat dan planet dengan kita,” tambah Trudeau.

Meski mengkritik pernyataan Macron, Trudeau menegaskan tak setuju dengan tindakan kekerasan di Prancis.

“Hal itu tak bisa dibenarkan dan Kanada dengan sepenuh hati mengutuk aksi tersebut bersama rekan kami, Prancis, yang harus melalui masa-masa sulit,” tambahnya.

Baca Juga: Macron Sebut Erdogan Pembohong dan Ungkap Turki Ingin Perang Lawan NATO

Karikatur Nabi Muhammad sempat membuat seorang guru sejarah di luar kota Paris dipenggal, Jumat (16/10/2020).

Guru bernama Samuel Paty itu dipenggal tak lama setelah mengadakan diskusi dan memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Tak sampai sebulan kemudian, serangan penusukan dan pemenggalan terjadi di sebuah gereja di Nice, yang menyebabkan tiga orang tewas.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x