> >

5 Peristiwa Penting pada 23 Juli: Peringatan Hari Anak Nasional hingga Megawati Jadi Presiden

Discography | 23 Juli 2021, 05:00 WIB
Ribuan anak berkumpul di Lapangan Karebosi, Makassar, Selasa (23/7/2019) pagi. Kehadiran mereka untuk merayakan Hari Anak Nasional (HAN). (Sumber: Tribun Timur Muslimin Emba)

SOLO, KOMPAS.TV - Banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 23 Juli. Peristiwa penting itu terjadi baik di dalam negeri maupun luar negeri yang masuk dalam catatan sejarah dan bisa kita ketahui untuk menambah ingatan kita. 

Berikut ini Kompas TV rangkuman dari berbagai sumber terkait 5 peristiwa penting pada 23 Juli:

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting 22 Juli: Dari Perang Salib hingga Jokowi-JK Menang Pilpres

1. Italia Larang Bahasa Asing Digunakan di Dalam Negeri

Ilustrasi Bendera Italia dimana negara ini pernah melarang penggunaan bahasa asing di dalam negeri mereka. (Sumber: pixabay)

Pada 23 Juli 1929, pemerintah Italia melarang penggunaan bahasa asing di dalam negeri. 

Kebijakan itu diambil karena pemerintah Italia menganut fasisme.

Sebagaimana diketahui, dqalam ideologi fasis, kebinekaan dilarang dan perintah dari pemimpin harus ditaati tanpa pengecualian.

2. Jerman Buka Tempat Penampungan Orang Yahudi

Tentara Merah Soviet berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7.000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat. (Sumber: AP via DW Indonesia)

Pada tanggal 23 Juli 1942, Jerman mulai membuka penampungan di Treblinka, Polandia untuk menampung orang-orang Yahudi. 

Saat difungsikan hingga Oktober 1943, sekitar 700.000 hingga 900.000 orang Yahudi di penampungan tersebut dibunuh menggunakan gas beracun

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 21 Juli: Belanda Kembali Invasi Indonesia Lewat Agresi Militer I

3. Dipimpin Gamal Abdul Nasser, Kudeta terjadi di Mesir

Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser disambut rakyat kota Alexandria saat mengumumkan mundurnya Inggris dari Mesir pada 1956. (Sumber: Bibliotecha Alexandrina)

Tanggal 23 Juli 1952, Gamal Abdul Nasser memimpin sebuah kudeta militer di Mesir demi menggulingkan pemerintahan Raja Farouk I.

Raja Farouk I lantas menghabiskan sisa hidup di pengasingannya di Monako hingga akhir hayatnya.

4. Pertama Kali Hari Anak Nasional Dirayakan

Peringatan Hari Anak Nasional 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia )

Hari Anak Nasional pertama kali dirayakan pada 23 Juli 1985. Tanggal ini dipilih karena mengacu pada disahkannya UU Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Pada penetapan ini, disetujui pula sistem orang tua angkat bagi anak-anak yang tidak mampu.

Untuk mendukung Hari Anak Nasional, Presiden Soeharto pun secara resmi menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44/1984.

Sebelum ditetapkan pada 23 Juli, peringatan Hari Anak Nasional sempat mengalami beberapa perubahan.

Dikutip dari Kompas.com, Hari Anak Nasional awalnya diperingati pada 6 Juni yang disebut dengan Hari Kanak-Kanak.

Kemudian, Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) memutuskan untuk mencabut Hari Kanak-Kanak Indonesia, dan menggantinya dengan Pekan Kanak-Kanak Nasional Indonesia.

Tanggal Hari Anak Nasional pun berubah lagi. 

Diganti menjadi 17 Juni dan diselenggarakan sejak 1951. Namun, beberapa pihak mempertanyakan alasan ditetapkannya 17 Juni sebagai Hari Anak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Daoed Joesoef, merekomendasikan digantinya Hari Anak-Anak Nasional dari 17 Juni menjadi 3 Juli, hari berdirinya Taman Indria sekaligus Hari Taman Siswa. 

Di sisi lain, DPP GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak Indonesia) mengusulkan untuk mengganti peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli.

Tanggal tersebut disepakati dan setahun kemudian, 23 Juli 1985, Hari Anak Nasional resmi dirayakan dan tidak berubah lagi hingga saat ini. 

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 18 Juli: Lahirnya Nelson Mandela hingga Berdirinya Intel

5. Megawati Soekarnoputri Dilantik sebagai Presiden 

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat acara deklarasi di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jakarta, Rabu (14/5/2014). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa akan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli 2014 mendatang. (Sumber: KRISTIANTO PURNOMO)

Tanggal 23 Juli 2001, Megawati Soekarnoputri dilantik sebagai presiden Indonesia menggantikan Abdurrahman Wahid. 

Sebelumnya, Megawati adalah wakil presiden di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Megawati menggantikan Abdurrahaman Wahid yang terpaksa harus melepas jabatannya setelah MPR secara resmi memakzulkannya.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting 16 Juli: Saddam Hussein Jadi Presiden Irak

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/berbagai sumber


TERBARU