> >

Perjalanan Soneta Group: Melambungkan Rhoma, Jadi Bahan Penelitian hingga Tak Ada Pewaris

Musik | 25 Oktober 2021, 06:30 WIB
Pemusik dangdut Rhoma Irama dan grup Soneta menghibur pengunjung hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Jalan MH Thamrin, kawasan Bundaran hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (31/12/2019). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aditya Pradana Putra)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perjalanan kelompok musik dangdut Soneta Group merupakan legenda dalam perjalanan musik di tanah air. 

Setidaknya, group yang berdiri sejak 13 Oktober 1973 itu, telah menelurkan 16 album yang hampir semuanya meledak di pasaran.

Sebagian besar lagu-lagu yang dihasilkan oleh kelompok ini disukai masyarakat dan terus dinyanyikan sampai sekarang, sebut saja lagu "Begadang", "Penasaran" dan "Darah Muda".

Nama sang vokalis Rhoma Irama pun turut melambung. Dia adalah salah satu pendiri dari delapan personel. Suara Rhoma yang khas itu, tak bisa dipisahkan dari perjalanan group musik ini. 

Dalam semua pentas musik Rhoma selalu hadir bersama Soneta. Termasuk mengisi lagu-lagu untuk sejumlah film yang dibintangi Rhoma.

Baca Juga: Kini Tinggal Sendiri, Rhoma Irama Cerita Soneta yang Tak Punya Pewaris

Sebelum bergabung dengan Soneta, Rhoma pernah ikut bersama Orkes Melayu (OM) Chandraleka, El Sitaram Chandralela dan Purnama.

Dari OM Purnama, Rhoma kemudian bertemu dengan Elvy Sukaesih yang kemudian menjadi salah satu pondasi pertama Soneta. Soneta diambil dari jenis puisi kuno Italia yang terdiri dari 14 baris.

Dan yang cukup menarik, Soneta dengan lagu-lagunya pernah menjadi bahan penelitian berbagai perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat. 

Di Amerika Serikat, Soneta menjadi bahan penelitian seorang profesor di Pittsburg University, Andrew N Weintraub.

Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU